Satu pukulan terakhir kemudian Rajata melempar raket ke sembarang arah. Napasnya memburu, dengan d**a turun naik. Sekujur tubuh Rajata sudah bermandikan keringat, begitupun kaos yang dikenakannya, sepenuhnya basah. Rajata menyambut handuk kecil beserta air mineral yang diberikan oleh Anton. “Air dingin sudah disiapkan Megan, Tuan,” kata Anton memberitahu. “Setelah mandi, Anda langsung tidur atau ke ruang kerja?” “Lebah berisik itu sudah makan malam?” Sesaat Anton diam, tidak tahu siapa seseorang dengan gelar lebah berisik. Tapi ketika teringat mereka kedatangan gadis baru, sekaligus gadis pertama yang menginjakkan kaki di rumah ini, maka Anton simpulkan dia-lah yang disebut tuan mudanya. “Sudah, Tuan. Dibantu Safa dan Mara. Awalnya dia menolak, namun dipaksa akhirnya menerima.” “Bagus.