Lullaby 19

1534 Words

Kamania berdiri cemas mendapati kunci kamar dibuka, berikut handle terlihat diputar. Pikirannya langsung tertuju pada satu orang, tak lain dan tak bukan adalah pria itu. Lagipula mustahil Megan, Mara atau Safa, karena biasanya mereka akan mengetuk lebih dulu sebelum masuk.Namun semuanya buyar seketika, saat sang pelaku menampakkan diri dan berseru nyaring, “NONA!” Itu Safa. Suaranya sempat membuat Kamania terperanjat, bahkan terhuyung ketika Safa berlari ke arahnya, memeluknya kencang. “Ah, maaf! Saya terlalu senang, Nona. Jadi, semuanya refleks!” Sempat bingung dengan apa yang terjadi, namun Kamania berusaha menampilkan senyum. Ia berkedip pada Safa, kemudiang menggelengkan kepala tanda tidak apa-apa. “Saya bawa kabar baik banget. Mulai sekarang, Nona bebas jalan-jalan di mansion, bahka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD