Minur virus

1157 Words
Gasendra menyimpan kotak makanan di atas meja, lalu berdiri. "Aku akan kembali ke ruanganku dan aku ingin Ayah menghapus foto-fotoku dengan Minur." "Ayah tidak akan menghapusnya." "Ayah,"geramnya. "Apa kamu ingin masuk ke grup chat Ayah?" "Tidak." Gasendra langsung keluar dari ruangan ayahnya. *** Minur yang sedang membereskan kamarnya, tiba-tiba duduk termenung di tempat tidurnya. Wajahnya nampak muram, bibirnya cemberut, dan ia mengerucutkan mulutnya. Rambutnya yang dikuncir dua dipenuhi oleh jepit Doraemon. Ia kembali teringat dengan perkataan ibu Shinta setelah pulang dari warung. "Minur, tunggu!" Minur yang sedang bersenandung riang sambil menyanyikan lagu potong bebek yang menjadi lagu favoritnya sejak masih kecil dihampiri oleh tetangga sebelah rumahnya, Bu Shinta. "Minur, kamu harus hati-hati dan jaga baik-baik calon suamimu itu." Minur mengernyitkan dahinya dan memasang raut wajah bingung. "Memangnya kenapa?" "Calon suamimu itu kan sangat tampan pasti banyak wanita cantik di luar sana yang menyukainya. Apalagi dia seorang pengusaha sukses pasti dikelilingi banyak wanita-wanita cantik." Minur berpikir sejenak. Kepalanya dimiringkan ke kanan. "Gasendra tidak akan selingkuh." Minur penasaran dengan aroma tubuh Bu Shinta. Ia pun menggunakan kekuatan indra penciumannya. Minur mencium aroma rendang dari tubuh Bu Shinta dan perutnya menjadi lapar. "Kamu yakin sekali. Kamu jangan terlalu percaya pada calon suamimu itu. Saranku kamu harus selalu mengawasinya." Setelah berbicara dengan Minur, Bu Shinta langsung pergi meninggalkan Minur dengan hati resah. Ia cepat-cepat masuk ke rumah dan memberikan minyak goreng kepada Mbok Jumi. Sekarang disinilah Minur duduk termenung sendirian di tempat tidur. Ia kemudian berdiri, lalu mengaduk-aduk isi laci nakas yang berada di samping tempat tidurnya. Ia mengambil tongkat bulan yang sering digunakan oleh Sailormoon untuk menumpas kejahatan. Minur menyipitkan matanya sambil memandangi tongkat itu, lalu ia memperagakan gerakan Sailormoon ketika akan membunuh monster. Ia membayangkan wanita-wanita cantik itu yang sudah berani mencoba mendekati calon suaminya. "Kekuatan bulan akan menghukummu,"teriak Minur. Satu persatu bayangan wanita cantik itu menghilang terkena kekuatan tongkat sihir Sailormoon. Minur tertawa dengan keras merasa puas, tapi hatinya masih resah. Ia kembali duduk di tempat tidurnya, lalu mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Gasendra. Isi pesan yang ditulis Minur : Halo my honey buns! Kamu jangan selingkuh dariku ya, kalau kamu selingkuh aku akan memasukanmu ke dalam kandang singa. Minur menyimpan kembali ponselnya dan tidak lama ada bunyi pesan masuk. Pupil matanya melebar melihat Gasendra begitu cepat membalas pesannya. Dari Honey Buns : Iya, my sweetie pie. Aku tidak akan selingkuh. Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu? Minur segera membalas pesannya. Itu karena kamu adalah pria tampan yang mempesona, imut, dan lucu pasti banyak wanita cantik dan seksi yang akan mencoba menggodamu. Jika kamu sudah tergoda oleh wanita lain, singa akan siap menerkammu. Ingat itu. Minur memandangi ponselnya, menunggu Gasendra membalas kembali pesannya. Sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya. Dari Honey Buns : Jika kamu singanya, aku bersedia diterkam olehmu dengan senang hati di tempat tidur. Aku akan membalasmu dengan menelanjangi tubuhmu dan menyerangmu dengan ciuman-ciuman panas dariku. Wajah Minur langsung memerah seperti tomat membayangkan tubuh telanjangnya berada dalam kukungan tubuh telanjang Gasendra. Tiba-tiba tubuhnya menjadi panas dingin dan meriang. Hidungnya mengeluarkan darah. Minur membalas pesannya. Dasar otak m***m Minur menyimpan ponselnya secara sembarang di tempat tidur. *** Gasendra yang berada di sebuah cafe di dalam mall tersenyum puas sudah menjahili Minur. Ia mendesah, sejak kapan ia saling bertukar pesan yang berbau s*x dengan seorang wanita kalau bukan sejak ia mengenal Minur sebelumnya ia tidak pernah melakukannya. "Lama-lama Minur bisa membuatku gila. Aku seperti tidak mengenal diriku lagi sejak aku mengenalnya atau jangan-jangan wanita itu sudah menularkan semacam virus kegilaan padaku dan keluargaku,"bisik hatinya. Gasendra pun memberikan virus itu nama, Minur virus 30 ( M-virus 30) dan belum ada vaksinnya. 30 adalah umur Minur. "Gasendra, ada apa? Aku perhatikan sejak tadi kamu bertingkah aneh?"tanya seorang wanita. "Tidak ada apa-apa, Bella." "Tadi kamu chat dengan siapa?" "Ah itu tadi aku sedang chat dengan Minur, calon istriku." Raut wajah Bella berubah tidak suka. Ia tidak menyangka pria yang ia incar selama ini lebih memilih bertunangan dengan wanita lain. Apalagi wanita itu adalah wanita kampung. Bella menjadi penasaran apa yang membuat seorang Gasendra memilihnya sebagai calon istrinya. Padahal pria itu memiliki selera tinggi dalam hal memilih barang dan juga wanita. Bella sangat yakin kalau ia lebih cantik dari wanita yang bernama Minur. Ia tertawa dalam hati namanya pun terkesan kampungan. "Aku tidak percaya kamu yang memiliki selera tinggi memilih wanita kampung sebagai calon istrimu. Apakah seleramu itu sudah turun ke level terendah?" "Meskipun Minur dari kampung, dia wanita baik. Dia memang bukan tipe calon istri yang aku mau. Dia juga sering bertingkah sangat aneh." "Lalu kenapa kamu mau menikah dengannya?" "Aku sendiri pun tidak tahu. Entalah seperti ada sesuatu yang menarik hatiku untuk menerimanya sebagai calon istriku." "Mungkin Minur sudah guna-guna kamu." "Itu tidak mungkin. Minur tidak akan melakukan itu kepadaku." Tiba-tiba dalam benak Gasendra muncul wajah Minur yang menyeramkan memakai kostum dukun dan tertawa keras. Tubuhnya langsung merinding. "Kamu kan baru mengenalnya." Gasendra terdiam kembali memakan makan malamnya. Setelah selesai makan malam, mereka meninggalkan cafe. Dalam perjalanan keluar mall ia melewati toko berlian dan matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Gasendra berhenti berjalan dan melihat etalase yang memajang berbagai macam perhiasan. Bella yang menyadari Gasendra sedang berdiri menatap etalase toko segera mendekatinya. "Berlian itu indah, bukan?"tanya Bella. "Benar." Bella tersenyum senang dan ia mengira Gasendra akan membelikan berlian itu untuknya, ketika pria itu masuk ke dalam toko. "Aku ingin kalung yang ada di etalase itu." "Yang mana Tuan?" "Kalung yang ada liontin spongebob." "Ah yang itu. Itu kalung keluaran terbaru." Pelayan toko segera mengambil kalung itu dan memberikannya kepada Gasendra. Saat melihat kalung itu, ia teringat Minur yang sangat menyukai spongebob. "Aku mau kalung ini." "Baik." Pelayan segera membungkusnya dan setelah selesai bertransaksi, kalung itu diberikan kepada Gasendra. "Untuk siapa kalung itu?" "Untuk Minur." Bella sangat kecewa. Ia berharap Gasendra membelikan kalung itu untuknya dan ia sangat kesal dibuatnya, karena sejak Minur muncul dalam kehidupan Gasendra, perhatian pria itu selalu tertuju pada Minur. "Awas kamu, Minur,"bisik hati Bella. *** Gasendra yang baru saja pulang langsung masuk ke kamarnya dan ia mendapati Squidward sudah duduk rapi di tempat tidurnya lagi. Ia memperhatikan boneka itu sejenak, matanya yang lebar dan besar seperti sedang memperhatikannya. Gasendra mengusap tengkuknya. Ia kemudian membuka jas, kemeja, dan celana panjangnya. Sekarang ia sudah telanjang hanya memakai celana dalamnya saja. Gasendra merasa mata Squidward selalu mengikuti setiap langkahnya ke mana pun ia pergi. Cepat-cepat ia mengambil boneka itu dan memperhatikan matanya itu. Dengan adanya Squidward di kamarnya, ia merasa Minur sedang memperhatikan dan mengawasinya. "Minur Squidward, apa kamu sedang mengawasiku?Apa kamu adalah mata-mata yang dikirim Minur?" Gasendra langsung melemparnya ke tempat tidur merasa bodoh telah bicara dengan boneka. Jangan sampai para klien bisnisnya dan para pegawainya tahu kalau ia baru saja bicara dengan boneka dan mencurigainya sebagai mata-mata, kalau mereka tahu, harga dirinya sebagai bos galak dan dingin bisa hancur berantakan. Ia cepat-cepat pergi ke kamar mandi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD