Yurika Kembali Berulah

1898 Words

Udara siang hari terasa panas membahang, membuat siapa saja enggan keluar, apalagi jika harus menginjakkan kaki ke jalan raya, dan menikmati polusi kota jakarta yang tidak pernah berhenti beproduksi. Saat ini, mungkin hanya Aasfa, satu-satunya orang yang bersedia berjalan kaki di trotoar yang padat dan penuh bau keringat pejalan kaki yang lalu lalang, di saat pekerja lain menikmati sejuknya ruangan ber AC. Tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ayah, membuat Aasfa harus menerima semua pekerjaan yang diberikan. Walaupun tidak lagi memiliki harta, setidaknya ia masih memiliki sedikit harga diri. Ia akan bekerja lebih keras untuk menghidupi anak dan kedua orang tuanya, serta berhenti menadahkan tangan pada kanaya. Meski pun dirinya dulu begitu bangga dengan harta yang tidak akan pernah h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD