20. Luka Yang Kembali Berdarah.

984 Words

Sesampai di kamar, Gayatri membiarkan air matanya berlelehan. Samar-samar ia masih bisa mendengar luapan kemarahan ayahnya. Ditingkahi dengan suara ibunya yang meminta ayahnya bersabar. "Sejak ia lahir, aku sudah mempersiapkan yang terbaik untuknya, Ziah. Aku menyekolahkannya ke sekolah terbaik. Memenuhi sandang pangannya, pendidikannya, menjaga dirinya sebaik mungkin. Tapi apa yang terjadi, ia malah hamil di usia 17 tahun. Apa aku tidak boleh kecewa padanya?" "Sudah, Mas. Sudah! Jangan mengucapkan kata-kata yang akan Mas sesali nantinya." Di dalam kamar Gayatri menutup telinga dengan kedua tangannya. Bagaimana ia bisa moved on kalau ayahnya selalu membahas masalah itu-itu saja setiap kali ayahnya kecewa padanya? Dirinya bukan tidak mau moved on. Pada saat kuliah dulu, ia pernah menco

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD