Terabaikan

2024 Words

"Hai, Kak! Lama enggak nongki gak, sih, kita nih?" Sambungan telepon bluetooth mobil baru saja tersambung. Suara riang dari dokter muda nan cantik ini sudah memenuhi mobil. Juwita menghela napas. "Iya." "Lah? Lo kenapa, dah? Ada masalah?" tanya Hellen yang sungguh sangat peka dengan sahabatnya ini. "Lo di mana? Di rumah?" Juwita to the point. "Enggak. Gue lagi keluar, sih. Gue lagi belanja." "Di?" "Di toko, lah. Masa di empang." "Yang bener. Cepetan, gue samperin." "Lih? Gue di supermarket dekat rumah gue. Kenapa? Lo mau ke sini." "Siplah. Gue emang mau belanja. Untung lo di sana." Hellen menjauhkan layar gawainya dan menatap nama yang tertera di sana dengan pandangan heran. Sahabatnya ini kenapa? "Oke, deh. Gue tunggu, ya." "Iya." Singkat sekali jawaban Juwita. Dia mematikan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD