Sejak pulang dari mengantar Sasmita kemarin, perasan Barra jadi tidak karuan. Ia merasa tidak tenang dan pikirannya pun sering kali kehilangan fokus. Entah, Barra sendiri tidak tahu kenapa bisa begini, tapi yang jelas hal itu membuatnya jadi susah tidur dan memunculkan lengkung kehitaman di bawah matanya. Merebahkan diri di sofa seraya memejamkan mata, Barra berharap ia bisa tidur barang lima hingga sepuluh menit di sana. Namun, bukannya terlelap, ingatan bagaimana ia menggerayangi Sasmita di sofa itu justru malah muncul. Juga sekelebat tentang adegan kotor nan kasar itu berulang kali muncul di ingatannya. “Sialan,” umpatnya seraya membanting bantal sofa ke lantai. Sejujurnya, Barra bingung harus bagaimana ia bersikap. Barra semula senang Sasmita nekat menemuinya dan kemudian berakhir d