15 - R - Potion

2406 Words
          Dengan mengikuti arahan dari Wat, Sayuri dapat menemukan rumah dokter Dean dengan mudah. Dari semua jendela yang ada di rumah itu, semua ruangan yang ada di sana diterangi oleh sumber cahaya. Entah karena dokter Dean belum tidur, atau mungkin ia tidur dengan ruangan yang terang.           Tentu saja, mau dokter Dean sudah tidur atau belum, Sayuri tetap akan membuat dirinya berbicara langsung padanya.           “Selamat malam Dokter Dean? Ini aku, Red Lily,” kata Sayuri sambil mengetuk pintu rumah itu.           Dari dalam, Sayuri bisa mendengar suara benda jatuh, disusul oleh suara mengaduh dan langkah kaki yang semakin lama semakin terdengar mendekat. Beberapa saat kemudian, pintu yang ada di depan Sayuri terbuka dengan lebar.           Dengan kedua mata yang sedikit bergetar, dokter Dean memperlihatkan wajahnya dengan kantong mata yang besar dan hitam. “Red Lily?”           “Uh … Dokter, sepertinya kau butuh istirahat?” tanya Sayuri pelan ketika melihat kondisi NPC di depannya. Dalam Lord’s Regime, seorang NPC juga bisa kehilangan nyawanya karena kelelahan.           Dokter Dean malah menjawab perkataan Sayuri dengan tawa. “Red Lily, ya … apa kau tidak menemukan pohon Quassianya?” tanyanya pelan, kemudian menengadahkan wajahnya ke atas. “Tunggu sebentar, sejak kapan hari sudah malam?”           Sayuri mengedipkan matanya satu kali. “Dokter Dean … jika kau tidak sadar hari sudah malam, bagaimana bisa ruangan di dalam rumahmu sangat terang?”           Dokter Dean memutar tubuhnya melihat ke dalam rumahnya sendiri, kemudian berdeham pelan untuk menghilangkan gatal yang ada di tenggorokkannya. “Oh … aku memang tidak pernah membiarkan ruanganku gelap sebelumnya …”           “Tunggu sebentar. Bukankah itu menghabis – habiskan token listrik …” Sayuri menutup mulutnya untuk menghentikan perkataan. “Ah, benar juga. Di sini tidak menggunakan istilah seperti itu. Bukankah kau hanya menghabis – habiskan minyak pada lentera atau tanaman lain yang dapat terbakar dalam waktu yang cukup lama?”           Dokter Dean kembali memutar tubuhnya menghadap Sayuri, kemudian menjawab, “Itu benar. Pantas saja minyak dan obor di rumahku cepat habis.”           Sayuri mendesah panjang sambil mengusap keningnya pelan. “Apa ini yang terjadi bila seseorang tidak cukup istirahat? Sikapmu sangat berbeda ketika aku bertemu denganmu pertama kali siang tadi …”           Anehnya, dokter Dean hanya kembali tertawa satu kali. “Lalu, Red Lily … ada yang bisa kubantu?”           Meski khawatir dengan kesehatan Dokter Dean dan takut kalau ia tiba - tiba terkena stroke atau serangan jantung karena terlalu kelelahan dan tidak akan mendapatkan Quest dari NPC ini lagi … Sayuri tetap membuka tasnya.           Ia ingat tidak ada sebuah topik dalam forum Lord’s Regime tentang seorang NPC di Claydale yang mati karena kedua penyakit tersebut, jadi ia tetap mengeluarkan akar pohon Quassia dari dalam tasnya.           [Quest selesai. Mendapatkan 1 Perak]           Dean memegang kelima akar pohon Quassia di tangannya yang sedikit bergetar, untuk satu akar pohon Quassia yang lain, Sayuri memilih untuk menyimpannya.           “Akar … akar pohon Quassia! Kau benar – benar mendapatkannya!” sahut dokter Dean sambil berlari ke dalam rumahnya lagi. “Tunggu sebentar, aku akan mulai membuat obat untuk melenyapkan wabah yang menyebar di Claydale secepat mungkin!”           “Ah, kau boleh masuk,” tambahnya sebelum kembali masuk ke dalam rumahnya lagi. Tentu saja, setelah diizinkan masuk oleh Dokter Dean, Sayuri menyusulnya tidak jauh di belakang.           Bau menyengat dari tanaman herbal langsung tercium oleh hidung Sayuri. Ketika ia baru memasuki pintu depan rumah dokter Dean, ruangan yang seharusnya dijadikan ruang tamu digabung dengan dapur kecil dengan kursi sederhana atau pun meja makan diubah menjadi tempat untuknya meramu obat.           Di atas tungku terdapat sebuah kuali yang sangat besar, kepulan asap dan gelembung berwarna hijau yang mencurigakan terus meletup dari dalam setiap detiknya. Berbagai macam jenis tanaman herbal tersebar di sekitarnya.           Akar dari pohon Quassia yang baru saja Sayuri berikan pada dokter Dean langsung ia potong menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian tanpa ragu ia masukkan ke dalam kuali tersebut. Kepulan asap tebal semakin memenuhi ruangan di mana mereka berdua berada.           “Sepertinya akan lama …” gumam Sayuri pelan sambil memerhatikan dokter Dean yang sibuk memasukkan bahan lain dan mengaduk isi kuali tersebut tanpa henti.           Untuk menghabiskan waktu, Sayuri melihat beberapa botol yang mirip dengan Healing Potion yang sering ia lihat di NPC pedagang yang tersusun rapi di salah satu rak yang ada di ujung ruangan.           [Item: Racikan Obat Dokter Dean (E).           Deskripsi: Obat yang sedang dikembangkan oleh Dokter Dean (NPC) untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyebar di desa Claydale.           Properti: -           Berat: 0.2kg]           Hmm, obat yang gagal dibuat oleh dokter Dean, ya? Tidak ada properti apa pun yang tertulis, berarti item ini fungsinya hanya memenuhi tas saja.           [Item: Racikan Obat Dokter Dean (D).           Deskripsi: Obat yang sedang dikembangkan oleh Dokter Dean (NPC) untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyebar di desa Claydale.           Properti: Memulihkan 10 poin HP.           Cooldown: 20 detik.           Berat: 0.2kg]           Meski bisa memulihkan 10 HP, jeda waktu untuk bisa menggunakan item itu lagi terlalu lama.           [Item: Racikan Obat Dokter Dean (C).           Deskripsi: Obat yang sedang dikembangkan oleh Dokter Dean (NPC) untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyebar di desa Claydale.           Properti: Memulihkan 15 HP setiap detiknya selama 5 detik. (Efek akan dibatalkan bila pemain terkena serangan).           Cooldown: 120 detik.           Berat: 0.2kg]           Oh! Yang ini tidak terlalu buruk. Obat ini bisa memulihkan 75 poin HP. Tapi masih lebih baik item yang dibeli di NPC pedagang, yang bisa langsung memulihkan 100 HP dengan jeda yang lebih singkat …           Sayuri mengusap dagunya pelan. Tapi kenapa semua obat ini hanya memulihkan poin HP? Bukankah seharusnya dokter Dean mencari sebuah obat yang dapat menyembuhkan penyakit … berarti semacam obat yang dapat menghilangkan efek debuff racun?           Bibit yang akan membuat Sayuri kaya dalam Lord’s Regime pun memiliki efek yang sama. Apa ia melewatkan sesuatu?           “Baiklah, sudah selesai!” sahut dokter Dean tiba – tiba dengan kedua tangannya yang di angkat tinggi. Setelahnya, ia memasukkan cairan berwarna hiijau mencurigakan yang ada di dalam kuali itu ke dalam sebuah botol yang entah muncul dari mana.           “Sudah selesai?” tanya Sayuri yang langsung memutar tubuhnya dan mendekat ke arah dokter Dean. Kemudian, ia melihat status pada botol yang ada di tangannya.           [Item: Racikan Obat Dokter Dean (B).           Deskripsi: Obat yang sedang dikembangkan oleh Dokter Dean (NPC) untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyebar di desa Claydale.           Properti: Memulihkan  30 HP setiap detiknya selama 10 detik. (Efek akan dibatalkan bila pemain terkena serangan).           Cooldown: 75 detik.           Berat: 0.2kg]           Oh!! Memulihkan 300 poin HP dalam 10 detik dengan jeda yang lebih singkat dari pada obat sebelumnya. Obat pemulih ini lebih baik dari pada yang dijual oleh NPC! Tapi …           “Umm, dokter Dean? Kau yakin obat ini bisa menyembuhkan penyakit yang menyebar di Claydale?” tanya Sayuri ketika sadar properti untuk menyembuhkan ‘racun’ tidak ada. “Apa obat ini hanya … sedikit lebih baik dari pada Iaves Cherry yang berguna untuk meredakan batuknya saja?”           Dokter Dean langsung menyipitkan matanya melihat botol yang ada di tangannya. “… Sebenarnya aku tidak terlalu yakin. Hm, sebaiknya aku coba terlebih dahulu.” Tanpa ragu sedikit pun, ia langsung menghabisi semua isi botol tersebut.           Untuk sesaat, tidak ada seorang pun dari mereka yang mengatakan apa pun. Dokter Dean hanya diam sambil melipat tangannya di d**a, sepertinya sedang menunggu efek dari obat itu untuk ia rasakan.           Akhirnya, setelah kurang lebih sepuluh menit berlalu, ia berkata, “Kau benar. Masih ada rasa gatal di tenggorokkanku, tapi bila dibandingkan dengan Iaves Cherry, obat ini lebih baik dari pada buah itu.” Dokter Dean mendesah pelan sambil mengusap keningnya. “Apa yang salah? Kukira dengan akar Quassia, aku bisa menyelesaikan obat ini …”            “Mungkin ada sesuatu yang kurang ...”           Menggumamkan kata itu, Sayuri langsung membuka tasnya dan mengeluarkan madu yang sebelumnya ia kumpulkan dari sarang Musk Bee.           Sayuri sengaja tidak memberikan madu dari sarang Musk Bee ini pada Wat karena efeknya yang menambah Def. Tidak hanya itu, sebelumnya ia mencoba untuk mengonsumsi madunya untuk melihat berapa poin Def yang bertambah dan ternyata rasanya benar – benar lebih enak dari pada madu yang ada di dunia nyata ... membuatnya ketagihan.           “Dokter Dean, coba kau tambahkan madu ini. Aku mengambilnya dari sarang monster yang menjaga pohon Quassia,” kata Sayuri sambil menyerahkan setoples madu Musk Bee. Untung saja dari tiga buah sarang Musk Bee yang ia kuras habis isinya, ia mendapatkan dua puluh toples Honey Musk Bee.           Dokter Dean menerima toples itu dan memindahkan kuali besar yang berisi ramuan ‘gagal’ ke ujung ruangan. Setelah mengambil kuali lain, ia kembali fokus untuk membuat obat tersebut.           Apa memang seperti ini pekerjaan seorang ahli Alkimia? Sayuri tidak pernah melihat secara langsung bagaimana seorang ahli Alkimia bekerja karena mereka membutuhkan konsentrasi penuh untuk membuat sesuatu, sehingga mereka lebih sering mengurung diri di ruangannya.           Lagi pula … Sayuri juga tidak terlalu mengerti dengan sistem Gaia. Jika item Honey Musk Bee yang memiliki efek untuk Def menambahkan properti untuk menyembuhkan racun … hubungan Def dengan racun apa?           …           Sayuri memilih untuk mengabaikannya karena hanya Developer Lord’s Regime dan komputer canggih Gaia yang mengetahuinya.           Melihat produk ‘gagal’ yang dapat berguna untuk dirinya dan keuangannya di dalam Lord’s Regime membuat kedua tangan Sayuri terasa gatal. Sayangnya, ketika ia mendekati kuali tersebut untuk mencari tahu bagaimana cara memindahkannya ke dalam botol agar bisa ia gunakan seperti item pada umumnya, jendela hologram atau pun apalah itu yang dapat membuat dirinya berinteraksi dengan kuali tersebut tidak muncul.           Sepertinya hanya orang yang membuatnya yang dapat mengubahnya menjadi item yang bisa digunakan oleh pemain lain.           “Berhasil! Aku yakin ini berhasil!” sahut dokter Dean yang membuat Sayuri sedikit kaget. “Aku melihat sebuah cahaya bersinar di atas kuali ini beberapa detik sebelumnya! Entah karena ramuan ini atau karena aku yang mulai berhalusinasi karena kurang tidur!” sahutnya lagi sambil memindahkan cairan mencurigakan berwarna merah dari dalam kuali ke botol yang lebih kecil.           Dari mana warna merah itu berasal?           “Red Lily! Aku yakin yang satu ini jawaban untuk menyembuhkan semua penduduk yang ada di Claydale! Lihat!”           [Item: Racikan Obat Dokter Dean (A).           Deskripsi: Obat yang sedang dikembangkan oleh Dokter Dean (NPC) untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyebar di desa Claydale.           Properti: Menghilangkan debuff racun dan kebal terhadap serangan racun selanjutnya selama 10 detik. Memulihkan  40 HP setiap detiknya selama 10 detik. (Efek akan dibatalkan bila pemain terkena serangan).           Cooldown: 60 detik.           Berat: 0.2kg]           …           Tunggu, kenapa efeknya lebih baik dari pada apa yang ia ingat sebelumnya!?           Seharusnya obat yang dibuat oleh dokter Dean hanya menyembuhkan racun saja. Sayuri benar – benar mengingatnya karena seorang pemain yang menyelesaikan Quest ini yang memamerkannya di forum Lord’s Regime.           Tapi yang ini … bukankah ini jauh lebih baik dari pada apa yang didapatkan oleh pemain itu? Apa dia memberikan item lain selain Honey Musk Bee pada Dean?           “Red Lily! Tanpamu, aku tidak akan bisa menemukan jawabannya! Ini, ambil resep obat ini. Aku yakin kau bisa mempelajarinya dengan mudah!” kata dokter Dean dengan semangat sambil memaksakan selembar kertas ke tangan Sayuri. “Jika kau mau, kau juga bisa ambil ramuan itu! Meski tidak bisa menyembuhkan penyakit yang diderita oleh penduduk Claydale, aku yakin obat itu bisa kau gunakan dengan baik, mengingat kau seorang petualang.”           [Sistem: Hadiah kemungkinan berhasil didapatkan. R – Potion x50, Resep R – Potion x1. Hubungan pertemanan dengan Dean (NPC) meningkat!]           Sayuri mengepalkan kedua tangannya berusaha untuk tetap tenang. Ia mendapatkan item pemulihan 300 HP sebanyak 50 buah!  Ia bisa menjual sebagian dengan sistem lelang. Untuk resepnya, Sayuri tidak akan mempelajari resep itu sendiri. Karena ia tidak memiliki pemikiran untuk mengurung diri di ruangan dan menjadi seorang ahli Alkimia, ia akan menemukan pemain yang lebih cocok untuk mempelajari resep tersebut.           Lagi pula, resep yang diberikan oleh Dean bisa menjadi dua obat yang berbeda. Yang pertama obat untuk memulihkan 300 HP seperti yang Sayuri dapatkan dari Dean, yang kedua ia hanya perlu menambahkan Honey Musk Bee dan mendapatkan obat dengan efek menyembuhkan racun serta 400 HP selama 10 detik.           Selama empat hari Lord’s Regime dirilis, level tertinggi seorang pemain hanya level 6 saja, dan Sayuri yang baru bermain satu hari menjadi salah satunya. Di awal permainan, obat seperti ini pasti akan sangat dicari. Karena saat ini pemain dengan poin HP tertinggi kemungkinan hanya memiliki 800 sampai 1.000 poin saja.           Menggunakan healing potion yang dibeli dari NPC akan terasa sangat menyiksa untuk mereka. Apalagi untuk seorang pemain yang memiliki tugas untuk menarik Aggro[1] dan menjadi seorang Main Tank[2].           Dengan hati – hati Sayuri memasukkan semua item yang diberikan oleh Dean ke dalam tasnya. “Terima kasih, Dean. Aku akan menggunakannya dengan sangat baik.”           “Kalau begitu, aku akan menggunakan sisa dari akar Quassia dan madu yang kau berikan untuk membuat obat yang cukup untuk seluruh penduduk Claydale,” kata dokter Dean dengan semangat. “Karena hari masih larut, dan pekerjaanku masih banyak, kau bisa tidur dikamarku, Red Lily.”           Sayuri menggelengkan kepalanya. Setelah mendapatkan resep yang sangat berharga seperti ini, ia harus mengumpulkan bahan – bahan untuk membuatnya. Lagi pula, sebentar lagi server Lord’s Regime akan ditutup.           Dengan level dan obat yang didapatkan oleh Dean, ia yakin bisa bertahan bila harus melawan Musk Bee atau Wild Boar yang levelnya tidak jauh berbeda dengan dirinya saat ini di malam hari. Tentu saja ia tidak memiliki pemikiran untuk melakukan hal itu, ia akan menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya dan membuat Wild Boar dan Musk Bee saling menyerang satu sama lain.           Bertemu dengan Wild Boar kelas Elite pun tidak akan mungkin terjadi lagi karena monster dengan kelas seperti itu biasanya kembali muncul setelah tiga sampai empat hari berlalu.           “Aku ada keperluan yang lain. Nanti pagi aku akan kembali lagi untuk melihat efek obatnya secara langsung,” balas Sayuri sambil memberikan dokter Dean beberapa toples Honey Musk Bee lagi. “Setelah yakin kalau Claydale akan baik – baik saja, aku akan kembali ke Ander untuk mengabari temanku.” []             Note:           [1] Aggro: Merupakan singkatan dari ‘aggravation‘ yang memiliki arti kejengkelan. Dalam sebuah permainan seperti RPG, Aggro biasanya sebutan untuk ‘ketertarikan’ musuh (AI / Mobs / Monster dsbg) pada seorang pemain untuk menyerangnya. Membuat musuh hanya menyerang pemain yang memiliki Aggro tinggi, membuat pemain lain terbebas dari serangan musuhnya.           [2] Tank / Tanker: Merupakan istilah dalam permainan di mana seorang pemain memiliki pertahanan kuat dan sering dimanfaatkan untuk menjadi pelindung tim. Lebih tepatnya seorang pemain yang menjadi Tanker berada di baris depan dan memancing bos musuh untuk menahan setiap seranganya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD