“Apa kau sudah puas mendapatkan tatapan takjub atau kekehan meledek dari pemain yang ada di sekitar sini, Fein?” tanya Sayuri setelah menutup fitur chat pribadi miliknya dengan ShrimpRider.
Fein melipat tangannya di d**a dengan dagu yang terangkat tinggi ke udara. “Hah! Ayo kita perlihatkan pada mereka yang meledek kita kalau kita akan keluar dari dalam dungeon Dark Forest karena berhasil menyelesaikannya, bukan karena dikalahkan!”
“Bagus. Aku harap semangatmu itu tidak akan pudar,” balas Sayuri sambil menganggukkan kepalanya. “Meski Dark Forest memiliki level yang lebih rendah dari pada Collapsed Sewage, monster sejenis treant memiliki pertahanan yang tinggi dalam serangan fisik. Awalnya aku berpikir untuk merekrut seorang Caster, Magister atau semacamnya yang menggunakan serangan magis. Tapi, mereka yang tidak memiliki pengalaman ‘bertahan hidup’ yang nyata seperti kalian malah akan menyusahkan tim, bukankah begitu?”
“Hoo. Aku yakin kau belum pernah menyelesaikan Dark Forest sebelumnya, Red Lily. Bagaimana bisa kau tahu kalau Treant memiliki pertahanan yang tinggi pada serangan fisik?” tanya Emil.
Sayuri memutar kedua bola matanya, memperlihatkan kalau jawaban yang akan ia katakan seharusnya sudah diketahui oleh penanyanya sendiri.
“Meski aku tidak pernah masuk ke dalam Dark Forest, bukan berarti aku tidak mencari informasi itu di tempat lain. Bukankah sudah banyak pemain yang menulis strategi untuk menyelesaikan Dark Forest beserta perkiraan status semua monster yang ada di dalamnya?”
Mulut Emil membentuk huruf ‘o’ kecil. Kemudian ia menggaruk bagian belakang kepalanya terlihat malu. “Benar juga, ada forum Lord’s Regime. Aku tidak pernah mengunjungi forum itu, jadi tidak pernah tahu.”
“Aku akan menjelaskan sisanya ketika kita sudah masuk ke dalam Dark Forest. Apa kalian mau dikira takut dengan dungeon ini karena tidak masuk ke dalamnya?”
“Yo, ayo kita masuk!” sahut Fein semangat membalas perkataan Sayuri sambil berjalan masuk ke dalam portal tersebut.
Kyle terkekeh pelan sambil berkata, “Kita harus tetap menjaga formasi kita. Jangan terlalu jauh, Fein.”
“Formasi yang sama seperti Collapsed Sewage, benar? Kalau begitu, ayo,” balas Kai sambil ikut menyusul Kyle yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam Dark Forest. Disusul oleh Emil dan Sayuri tidak jauh di belakangnya.
Sensasi yang sama selalu ia rasakan ketika memasuki sebuah portal dungeon. Seakan berjalan di dalam rawa – rawa yang dingin.
Sepatunya langsung disambut dengan tanah yang basah seakan baru diguyur hujan lebat. Tidak hanya itu, tubuhnya langsung merasakan suhu yang berubah seketika, bahkan hidungnya sedikit sakit karena udara yang terasa sangat dingin.
Kabut putih yang tebal menghalangi pandangan Sayuri dan yang lainnya, kemungkinan mereka hanya bisa melihat delapan meter ke depan.
Menggunakan api atau sumber cahaya yang lain tidak akan membantu, malah akan menarik perhatian monster karena mereka tahu di mana keberadaan para pemain.
Fein yang memiliki tugas sebagai MT tentu menunggu Sayuri dan yang lainnya untuk masuk ke dalam portal dan menggunakan formasi seperti sebelumnya.
Di kehidupan sebelumnya, Sayuri juga pernah masuk ke dalam Dark Forest tingkat Spesialis. Beberapa jebakan atau pun zona di mana monster akan muncul untuk menyerang pemain secara tiba – tiba samar – samar ia ingat.
“Seperti yang kuaktakan sebelumnya, aku sudah membaca beberapa informasi mengenai monster yang ada di dalam Dark Forest dan strategi untuk menyelesaikannya dalam forum Lord’s Regime,” kata Sayuri setelah mereka siap menelusuri Dark Forest. “Aku akan menggabungkan beberapa strategi dan melihat langkah apa yang lebih baik kita gunakan dalam Dark Forest tingkat Spesialis ini. Kalian percaya padaku, ‘kan?”
Kyle terkekeh pelan, kemudian membalas, “Kemampuanmu untuk memimpin dan memberi pengarahan tidak perlu ditanyakan lagi, Red Lily. Bahkan, sebelum kita bertemu secara langsung denganmu, dan … merekrutmu ke dalam tim kami, kami sudah percaya pada kemampuanmu itu.”
Di sebelahnya, Emil menganggukkan kepalanya setuju. “Setelah bertemu denganmu secara langsung, mengenalmu lebih dekat karena kejadian sebelumnya, bahkan mendapatkan kesempatan dari ketua ‘tim’ kami. Apa lagi yang kurang? Anggap saja ini sebagai ‘pelatihan’ dan ‘penyesuaian’mu bekerja sama dengan kami.”
Sayuri tertawa satu kali. Mendengar perkataan yang membuat bulu kuduknya meremang terasa menggelikan. Setidaknya ia bisa menggunakan alasan ‘mempelajari taktik dari informasi yang ia dapatkan dari forum’ untuk menutupi pengetahuan yang ia miliki dari kehidupan sebelumnya.
.
.
Meski ‘tingkat Spesialis’ terdengar menyeramkan ... dungeon level rendah tetap lah dungeon level rendah, sistem tetaplah sebuah sistem, bila pemain yang masuk ke dalamnya bisa menyesuaikan diri dan tahu pola serangan monster yang ada di dalam dungeon tersebut, dungeon tingkat Spesialis yang hanya memiliki perbedaan jumlah musuh 2 kali lebih banyak dan poin HP mereka bertambah sebesar 50% tidak sulit sama sekali.
Sekali lagi, hal ini hanya dapat dilakukan oleh seorang profesional seperti Kyle, Emil, Kyle dan juga Fein yang menjadi anggota dari tim khusus. Tentu saja, Sayuri yang dulunya menjadi mesin pembunuh dan memiliki ingatan kehidupan sebelumnya ketika bermain Lord’s Regime dapat melakukannya dengan mudah.
Seperti sebelumnya, masuk ke dalam dungeon bersama dengan Kyle dan yang lainnya terasa mudah. Sayuri tidak perlu khawatir membagi tugas untuk merusak jebakan di dalam dungeon dengan Kai.
Tidak hanya itu, meski lebih dari sepuluh goblin menyerang mereka secara bersamaan, kontrol dari Kyle dan Fein dalam mengendalikan semua aggro monster benar – benar lancar tanpa kendala sedikit pun. Membuat Emil, Kai dan dirinya tidak perlu khawatir untuk menyerang.
Mau itu goblin atau pun Treant yang memiliki pertahanan dalam serangan fisik yang lebih tinggi dari pada monster pada umumnya, dapat mereka kalahkan dengan mudah.
Mungkin karena level mereka yang tinggi dan juga status karakter yang tidak kalah tingginya, basic attack dari Emil yang seorang Cleric saja bisa membuat monster Treant yang ada di dalam dungeon kelas Spesialis sekarat.
“Seperti biasa, drop item dari monster yang ada di dalam dungeon tingkat Spesialis tidak mengecewakan,” kata Fein sambil menutup jendela hologram yang menghalangi wajahnya. “Seperti sebelumnya, kita akan mengumpulkan semuanya baru membaginya dengan rata, ‘kan?”
“Oh, iya. Karena aku kemarin tidak sempat login … aku belum sempat memberimu hasil penjualan beberapa item yang kita dapatkan dari dungeon sebelumnya,” kata Kyle.
“Santai saja. Masih ada waktu sebelum aku membutuhkan uang itu … ah, sepertinya kita beruntung.”
Tidak jarang di dalam sebuah dungeon ada monster kelas elite yang muncul secara acak. Tentu saja, yang dimaksud dengan acak ini berarti tim yang masuk ke dalam dungeonnya beruntung kalau monster elite itu muncul di waktu mereka memasuki dungeonnya.
Bisa jadi karena mereka merupakan tim pertama yang masuk ke dalam Dark Forest dengan tingkat Spesialis, sehingga monster kelas elite belum masuk ke waktu cooldown sebelum mereka muncul lagi.
Sayuri yang sudah membeli beberapa benda untuk mendorong levelnya tentu sangat senang dengan ‘kebetulan’ ini. Karena dengan adanya monster kelas Elite, rencana yang akan ia jalani akan jauh lebih mudah.
“Beruntung? Beruntung apanya?” tanya Fein yang sepertinya belum sadar.
Di sebelahnya, Kai sedikit menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas menembus kabut putih tebal yang masih setia mendampingi mereka sejak awal.
“… Pohon yang ada di tengah pertigaan itu terlihat mencurigakan …”
“Fein, sepertinya kau masih kurang latihan karena tidak melihat hal yang sejelas itu. Setelah logout dari Lord’s Regime, ikut aku untuk bertemu dengan atasan,” kata Kyle dengan mata yang sedikit disipitkan pada Fein.
Fein membuka mulutnya untuk protes. Namun ia mengurungkan niatnya dan kembali menutupnya karena mungkin sadar apa yang dikatakan oleh Kyle ada benarnya.
Tidak hanya waktu kemunculannya yang acak, tempat di mana monster kelas elite muncul secara acak di dalam dungeon.
Dari ratusan tempat yang ada di dalam Dark Forest, kenapa harus tepat di pertigaan yang jauh dari dataran tinggi atau bukit kecil yang bisa membantunya menggunakan bug, sih?
“Apa kalian tahu kelemahan dari monster Treant?” tanya Sayuri.
“Kalau tidak salah, api?” balas Emil.
“Itu memang salah satu kelemahannya. Tapi ada satu lagi kelemahan dari monster Treant yang mungkin hanya sedikit pemain yang menyadarinya,” jawab Sayuri. “Setelah memerhatikan dengan seksama, Treant yang ada di dalam Lord’s Regime tidak bisa melihat ke ‘atas’.”
Sebelah alis Kyle terlihat terangkat sedikit. Kemudian, ia bertanya, “Melihat ke ‘atas’ … maksudmu seperti mendongak ke atas?”
“Oh! Apa karena wajah mereka tepat di tengah – tengah batang ‘pohon’, dan karena pohon sangat kaku … sehingga mereka tidak bisa melihat ke atas?” tambah Kai.
Sayuri menganggukkan kepalanya menjawab kesimpulan dari Kyle dan Kai. “Anggap saja itu logika dari sistem Gaia. Itu lah yang aku sadari ketika memerhatikan Treant beberapa waktu yang lalu.”
“Kita bisa menggunakan kelemahannya itu untuk mengalahkan Treant kelas Elite yang ada di sana!” kata Fein sambil menjentikkan jarinya dengan semangat.
“Masalahnya, tidak ada dataran tinggi di sekitar sini. Treant yang merupakan monster pohon juga bisa mengendalikan pohon yang ada di sekitar sini,” tambah Emil.
“Dari topik yang aku baca di forum Lord’s Regime. Jika kita memilih jalan yang menuju arah kiri di pertigaan itu, akan ada sebuah tebing yang cukup tinggi di ujung jalannya,” kata Sayuri sambil menunjuk ke arah yang ia sebutkan sebelumnya. “Kyle, Emil dan Fein kalian bisa pergi ke tempat itu terlebih dahulu. Kai, kau bantu aku untuk menarik perhatian monster kelas Elite itu.”
“Jika kau percaya kalau aku bisa membantumu, aku akan melakukannya,” balas Kai sambil menganggukkan kepalanya satu kali. “Memang, kita akan menarik perhatian monster itu dengan cara apa?”
“Kebetulan aku mendapatkan barang menarik dari seorang NPC sebelum sampai ke tempat ini, dan akhirnya aku bisa menggunakannya,” balas Sayuri sambil mengedipkan sebelah matanya sekali.
“Baiklah … kalau begitu kita harus menarik perhatian Treant itu terlebih dahulu sebelum Kyle dan yang lainnya lewat, ‘kan?” tanya Kai.
“Tepat sekali. Apa kalian siap?” tanya Sayuri pada Kyle dan yang lainnya.
“Kapan pun kau siap!” []