Chapter 52

2228 Words
" gue sih mau nya juga gitu ... tapi kayak nya dalam waktu dekat ini nggak dulu deh bro . Gue masih mau nikmatin kesendirian gue dulu bersama adik kesayangan gue ini yang bentar lagi udah di ambil orang  . Gila nggak sih kalau ngingat kalian pertama ketemu kayak gimana dan jangan lupa berterima kasih sama gue yang udah bawa adek gue yang cantik ini ke acara loe waktu itu " Ucap Abian seraya merangkul bahu sang adik dengan sayang seraya mengecup kening Rebecca singkat .  " kakak , aku jadi sedih kalau kakak ngomong kayak gitu . Kakak tau kan kalau sampai kapan pun Becca tetap sayang sama kakak ? Meskipun nanti Becca udah nikah sama Dylan Becca janji kalau Becca akan selalu ada untuk kakak " Ucap Rebecca dengan mata berkaca - kaca seraya memeluk pinggang kakak tampan nya itu . Rebecca sangat senang karena memiliki seorang kakak yang selalu menjaga nya dan menjadi orang pertama yang akan turun tangan jika ada yang menyakiti hati nya dan Rebecca sangat bersyukur akan hal itu . Abian dan Rebecca memang sangat dekat dan memang sudah sejak mereka kecil Abian memperlakukan adik nya begitu possesive dan juga protektif .  " kakak juga sangat teramat menyayangi adik kakak yang jail dan cengeng ini . Kamu harus ingat kalau kakak akan selalu berada di samping kamu sayang . Sekarang stop sedih - sedih nya dan kalian cepat ke ballrom papi sedari tadi sudah rewel sehingga membuat ku jengah mendengar ocehan nya yang tidak ada habis nya itu  " Ucap Abian seraya mengecup lagi kening sang adik  , menghapus air mata Rebecca dan ingin menarik lengan adik kecil nya itu agar mengikuti langkah nya . Namun belum sempat Rebecca berjalan tangan nya sudah di cekal oleh kekasih nya dengan dahi yang mengkerut .... abian yang melihat hal itu hanya bisa menghembus kan nafas nya . Abian tidak habis fikir mengapa adik nya sangat mencintai orang yang sangat cemburuan seperti sahabat nya itu .  " etsss , loe lupa kalau gue ada di sini pakai tarik - tarik tunangan orang aja loe "  Ucap Dylan sarkastik kepada sahabat laknat nya itu . " eh .... gue sampai lupa loe ada di sini lan gue kira tadi patung bernyawa masalah nya loe kaku banget sih . Kalau gitu gue duluan kalian nyusul di belakang gue dan gue mohon jangan beradengan mesra lagi karena kalau kalian sampai lama ke sana sudah bukan gue lagi yang datang ke sini tapi papi biar mampus loe Dylan dan gue nggak tanggung jawab kalau adik gue akan menjadi janda sebelum dia menikah . Ha ha ha " Ucap Abian dengan wajah nya yang di buat - buat seram namun terkekeh seraya berjalan keluar dari ruangan itu dan menuju ballroom .  Setelah kepergian Abian kedua pasangan ini saling tatap dengan bibir yang tidak penah luntur akan senyum nya namun tidak di pungkiri lelaki tampan itu juga merasa kesal dengan ucapan sahabat nya tadi memang nya dia akan meninggal apa ? Dasar lelaki jomblo kurang waras . Dylan pun mengulur kan tangan nya kepada sang kekasih ..  " sudah siap sayang ? Sebentar lagi status kita akan naik kelas menjadi tunangan " Ucap Dylan pada gadis cantik yang ada di hadapan nya saat ini . Dylan tidak pernah bisa berhenti mensyukuri nikmat Tuhan yang telah di berikan pada nya hari ini . Karena Tuhan sudah memberikan dia kesempatan kedua untuk kembali bersama kekasih cantik nya itu . mungkin kalau saat itu daddy Ben tidak pergi mencari Rebecca mungkin saat ini Dylan masih berada di apartemen mereka dalam keadaan yang sangat kacau . Maka dari itu laki - laki tampan itu tidak akan menyiakan kesempatan yang sudah daddy nya berikan ini dan lelaki itu akan menunjukkan pada semua orang kalau diri nya bisa membahagiakan gadis yang sebentar lagi akan menjadi tunangan nya itu .  " siap dong , ayo sayang cepetan nanti mereka lama nungguin kita lagi ! Kan nggak enak kita yang punya acara kita nya yang di tunggu .. " Ucap Rebecca seraya meraih uluran tangan kekasih tampan nya . Dylan yang melihat kekasih nya itu hanya menggeleng - geleng kan kepala nya seraya mengikuti Langkah Rebecca . Menurut Dylan kekasih nya itu tidak pernah berubah sejak mereka pertama kali kenal . Gadis cantik nya itu masih saja lucu dan juga menggemaskan kan .  Acara pertunangan Rebecca dan Dylan pun sudah selesai di selenggara kan dengan meriah sekarang tinggal  keluarga yang tersisa saat ini dan tentu saja pertunangan Rebecca dan Dylan itu sangat membahagia kan kedua belah keluarga meskipun papi Rebecca masih di landa kecemasan . Papi Rebecca takut kalau anak nya akan mengalami hal yang sama lagi namun melihat ketulusan Dylan ditambah dengan perkataan sahabat sekaligus ayah dari lelaki itu membuat lelaki paruh baya itu percaya . Abian yang tidak biasa dengan suasana yang diam Akhir nya mengeluar kan suara nya karena menurut lelaki itu bukan kah hari bahagia harus meriah dan ramai bukan seperti saat ini mereka seperti orang yang sedang berada di tempat yang sama namun Fikiran mereka kemana - mana ..  " Hmm ... dek , kamu jadi balik ke rumah oma buat lanjutin kuliah kamu ? Soal nya oma tadi nelfon kakak kata nya wanita tua namun cantik itu rindu . Ha ha ha " Ucap Abian Seraya menatap sang adik yang membalas nya dengan anggukan sedang kan papi nya banya bisa mendengus mendengar perkataan anak laki - laki nya yang selalu saja menggoda oma nya dan Abian juga bisa melihat bagaimana Respon Dylan setelah mendengar perkataan nya itu . Abian bisa melihat mata Dylan yang langsung menatap sang adik dengan dahi yang berkerut tanda lelaki itu tidak suka dengan arah pembicaraan merek berdua . Tentu saja pemandangan itu menjadi kesenangan tersendiri untuk abian dimana lelaki tampan itu bisa melihat dengan jelas wajah sahabat nya yang sudah memerah menahan kesal dan ini merupakan hal seru bagi abian karena bisa menggoda sahabat nya seperti ini .  " jadi kak .. tapi kayak nya nggak dalam waktu dekat ini . Aku kan cuti jadi aku balik kesana nya masih lama banget .emang kakak nggak kangen aku apa ? Mau banget aku pergi deh . “ Ucap Rebecca seraya membalas tatapan sang kekasih yang saat ini tengah menatap nya tajam . Rebecca sangat tau kalau Dylan akan sangat sensitif jika menyangkut soal kepergian Rebecca . Terbukti dari tangan Rebecca yang sudah Dylan genggam erat . Rebecca saat ini sangat ingin kekasih tampan nya itu mengerti kalau dia tidak mungkin pindah kampus seenak nya dia aja . Terlebih lagi gadis cantik itu baru saja pindah di sana nanti pihak kampus akan menganggap nya seperti apa ? Meskipun papi dan daddy Ben akan mengurus nya tetap saja Rebecca merasa kurang pantas rasa nya urusan seperti ini membuat Kedua orang yang berpengaruh itu turun tangan .  " Becca sayang , apa tidak sebaik nya kamu pindah kembali di sini saja sayang? Kalau soal pengurusan biar papi kamu yang urus. Mengingat sekarang kamu sudah memiliki tunangan rasa nya akan sangat aneh jika kalian berjauh - jauhkan seperti itu  " Ucap Mami Rebecca saat menyadari raut wajah calon mantu nya itu sudah berubah . Mami Rebecca sangat tau bagaimana sifat Dylan karena sifat itu sama persis dengAn sifat suami nya hanya saja Dylan terlihat lebih bisa mengeluar kan perasaan nya di bandingkan papi Rebecca . Mami Rebecca juga mengingat hancur nya Dylan saat mengetahui Rebecca pergi jauh dari negara ini .  " iya sayang ... kamu mau kan pindah ke sini lagi ? Papi dan daddy pasti bisa bantu kamu buat Kepindahan kamu ke sini . Aku nggak mau pisah sama kamu apalagi kita baru aja tunangan . Kalau kamu disana aku nggak bisa benar - benar jaga kamu . " Ucap Dylan yang seolah - olah menyetujui apa yang mami Rebecca katakan . Dylan memang masih bingung memikir kan bagaimana cara nya lelaki itu untuk menahan gadis cantik nya untuk tetap di negara ini dan ketika mami Rebecca mengatakan hal itu tentu saja Dylan langsung menyetujui nya dan berharap sang kekasih mau mengikuti apa yang mami gadis itu katakan . Lelaki itu juga yakin kalau daddy nya bisa membantu nya kali ini . Lelaki itu benar - benar tidak ingin berpisah dengan gadis nya sedetik pun apalagi sampai berpisah negara .  Rebecca mulai di landa rasa bingung dan juga bimbang ... gadis itu memang tidak ingin berpisah dengan sang kekasih namun diri nya juga sudah merasa nyaman dengan suasana kuliah di Paris dan ia tidak ingin meninggal kan oma nya yang hanya punya diri nya saja di negara sana . Meskipun gadis itu sudah menitip kan oma nya pada sahabat nya namun gadis itu masih tidak ingin membuat oma nya kecewa dan sedih karena pergi meninggal kan diri nya lagi . Oma Natasya memang tidak pernah mengeluh pada papi soal kesendirian nya tinggal di Paris karena mengingat itu adalah rumah nya bersama opa dulu jadi dia tidak ingin meninggal kan kenangan suami nya itu namun melihat nya kesepian hati Rebecca merasa sedikit tercubit dan sangat ingin menemani oma nya minimal sampai gadis cantik itu menyelesaikan kuliah nya di sana .  " maaf tapi Rebecca pikir nggak usah mi .... Rebecca udah malas ribet buat urus pindahan dan belum lagi Rebecca harus kembali mengadaptasi kan diri di kampus baru .mami tau sendiri Rebecca nggak pintar bergaul sama sekali . Teman Becca aja mami bisa hitung pakai jari kan ? Lagi pula Becca baru aja pindah disana rasa nya sangat kurang wia kalau tiba - tiba Rebecca meminta untuk pindah kuliah lagi . " Ucap Rebecca seraya menampilkan senyum kecil nya . Rebecca tau kekasih tampan nya itu sangat kecewa dan marah mendengar kan perkataan Rebecca namun ini sudah menjadi keputusan akhir Rebecca . Lagi pula kuliah nya di sana sebentar lagi selesai jadi gadis itu merasa kalau dia harus pindah lagi ke new York hanya buang - buang waktu dan tenaga . Rebecca hanya berharap Dylan bisa mengerti diri nya dan menunggu diri nya hingga menyelesaikan kuliah nya  . Bukan kah mereka masih bisa sering bertemu jika ada long weekend ? Rebecca bisa kembali ke new York atau Dylan yang ke Paris . Mengapa Dylan membuat semua nya kelihatan sangat sulit ?  " kalau memang itu sudah keputusan kamu kami bisa mengerti nak , lagi pula kalau kita rindu pada mu kita bisa sering - sering menyusul mu ke sana. Kalau perlu setiap minggu kita akan mengunjungi kamu di sana sayang . " Ucap mama Dylan seraya tersenyum dan di balas anggukan oleh semua orang yang ada di sana . Dylan sontak melihat kearah mama nya yang ternyata malah mendukung keputusan tunangan nya itu yang akan pergi jauh meninggal kan diri nya . Mama Dylan bukan nya tidak tau jika anak nya saat ini sangat kecewa dengan pernyataan nya namun wanita paruh baya itu juga tidak bisa berbuat apa - apa jika hal itu sudah menjadi keputusan gadis cantik yang sudah dia anggap anak itu .  Abian yang melihat raut wajah sahabat nya sudah tidak bisa lagi menahan tawa nya dan berniat untuk menggoda Dylan lagi  ...  " Waahh kamu gila sih dek , udah tunangan masih Ldr ... nggak takut di ambil orang bro ? Apa lagi adek gue ini kan cantik , meskipun dia tidak seksi tapi dia itu imut . Apa lagi kalau senyum ... pasti semua laki - laki akan tergoda pada nya ." Ucap Abian seraya mengedip kan mata nya ke arah sang adik dan Rebecca yang melihat itu menatap sang kakak dengan tatapan mematikan . Rebecca tidak habis fikir dengan tingkah kakak nya ini pasal nya kakak nya itu selalu saja membuat nya kesal dan selalu menggoda nya . Bukan nya membantu adik nya untuk membuat Dylan mengizin kan nya ini malah membuat Dylan semakin susah buat menerima semua nya .  " Apaan sih kak ?! Jangan bilang kayak gitu dong !  Meskipun ada ratusan cowok di hadapan aku ... aku hanya cinta sama Dylan dan selama nya akan begitu " Ucap Rebecca kesal namun tangan gadis itu menggenggam tangan Dylan namun lelaki itu melepas kan nya . Rebecca tersentak mendapat kan perlakuan seperti itu dari Dylan meskipun Rebecca tau Dylan marah dan kecewa atas keputusan nya namun harus kah lelaki itu sekasar itu ? Di saat Rebecca baru saja mengatakan jika diri nya mencintai lelaki itu ?  " sudah - sudah .... Abian berhenti mengganggu adik mu dan coba untuk RI pasangan sendiri agar kamu tidak terus menerus merecoki hubungan orang lain ." Ucap Papi Rebecca kepada anak laki- laki nya itu . Papi Rebecca juga sebenar nya berat jika anak perempuan nya itu pergi meninggal kan nya lagi namun jika itu sudah keputusan Rebecca diri nya hanya bisa mendukung anak kesayangan nya itu . Lagi pula di Paris anak gadis nya itu tinggal bersama ibu nya jadi otomatis gadis kecil nya itu akan aman dan juga papi Rebecca bisa mengontrol anak nya kapan saja .  Sedangkan abian yang mendengar ucapan papi nya hanya bisa mendengus . Selalu saja masalah pasangan yang papi nya itu bahas namun hanya hal itu yang bisa membuat lelaki tampan itu diam . Berbeda dengan Dylan yang saat ini masih diam dan tidak ingin menatap Rebecca.  Setelah acara makan - makan keluarga itu Dylan dan Rebecca menuju apartemen mereka ... Jangan lupa simpan hati dan komentar nya yah agar author lebih rajin lagi nulis nya . Have a nice day everyone
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD