Chapter 20

1837 Words
"Kamu dimana sih Becca ? Aku tadi jemput kamu pagi tadi  tapi kata oma kamu lagi ke luar negeri ! Emang kamu dimana sih ? " Ucap Rean yang terdengar sangat khawatir dengan sahabat baru nya itu .  "Ya ampun ! Maaf ... maaf banget aku benar- benar lupa ngabarin kamu kalau hari ini aku berangkat ke New York  !  kamu pasti marah banget kan karena aku nggak ngabarin kamu .. kamu udah capek - capek kerumah eh aku nya malah nggak ada " Ucap Rebecca  yang merasa tidak enak karena lupa menggabari Rean soal keberangkatan nya . Entah  mengapa Rebecca merasa sangat nyaman ngobrol sama Rean itu di karena kan Rebecca merasa mereka itu mamliki frekuensi yang sama dan terlebih lagi Rean yang selalu mengerti diri nya  .  "Ke New York   ? yang benar saja Becca itu sangat jauh !  Kamu ngapain ke sana ? Ada acara keluarga yah ? " Ucap Rean  lembut kepada Rebecca . Sekarang memang mereka sudah tidak secanggung dulu seperti waktu ketika mereka pertama kali bertemu  terlebih llagi Rean yang sudah merasa memiliki ketertarikan khusus pada gadis cantik itu . "Nggak ! Aku nggak ada acara  apa - apa kok . Tapi aku lagi nyelesaiin masalah yang seharus nya aku selesaiin dari satu bulan yang lalu " Ucap Rebecca sendu sambil menoleh kan wajah nya ke arah Dylan yang entah kenapa tatapan lelaki itu sekarang berubah tajam seakan ingin memakan nya namun DRebecca secepat mungkin membalas tatapan lelaki itu tak kalah tajam nya .  " kamu lagi nemuin mantan kamu yang dulu nyakitin kamu itu ? Buat apa lagi kamu temuin  dia ? Rebecca aku kira kamu udah mau negbuka lembaran baru disini ? " Ucap Rean yang entah kenapa terpancing emosi nya  dan entah sejak kapan sudah meninggi kan suara nya .Rean yang mendengar semua cerita Rebecca tentang masa lalu nya membuat hati kecil nya berdesir dan merasa kasihan dengan gadis cantik yang sudah menjadi teman dekat nya itu . Rean hanya tidak ingin Rebecca kembali terluka karena datang menemui lelaki b******k itu tidak lebih .  Sekali lagi,  bukan nya dia ingin ikut campur dengan kehidupan wanita itu namun mendengar cerita Rebecca kemarin entah mengapa membuat hati nya ikut tersentil . "Kamu kenapa sih Re ? Kenapa kamu marah- marah kayak gitu sama aku ? Kalau kamu Nelfon aku cuman untuk marah - marah mendingan aku matiin telfon ini sekarang karena waktu aku saat ini sangat sulit dan kamu negbuat kepala aku tambah sakit tau nggak !! " Ucap Rebecca yang juga sudah mulai terpancing emosi nya dan mengabaikan Dylan sejak tadi yang terus memperhatikan dia  . Dylan yang memperhatikan gerak - gerik Rebecca dan mengetahui ternyata yang menghubungi gadis nya itu adalah seorang lelaki sudah tidak bisa lagi menahan amarah nya yang sudah sampai di ubun - ubun nya itu  .. dengan emosi yang sudah  berada di puncak mulai menghampiri Rebecca dan dengan segera merebut telefon genggam  gadis cantik nya itu  .  Dengan terkejut Rebecca memperhati kan tingkah laku Dylan yang kurang ajar nya mengambil paksa telefon genggam nya di saat dia masih dalam panggilan bersama Rean  ... " Halo ? Loe siapa berani - berani nya loe nelfon cewek gue berengsek ! " Ucap Dylan dengan tampang angku nya sembari melihat Rebecca dengan kilatan marah nya di sertai dengan tangak kiri nya yang terus mencekal tangan Rebecca agar gadis itu tidak mengambil telefon nya kembali . " Hah ? Lo bilang dia cewek loe ? Ha ha ha ! Lo jangan gila deh bro ! loe hjangan ngira gue nggak rau apa yang terjadi dengan hubungan kalian berengsek " Ucap Rean mencoba berbicara santai namun terdengar lebih seperti  ejekan . Rean bisa mendengar nada bicara orang di seberang telefon nya ini terdengar seperti se3dang menahan marah .  " Loe nggak usah sok tau ! Dan nggak usah sok ngikut campur semua urusan Rebecca . Karena sampai kapan pun loe nggak akan pernah bisa dapetin Rebecca . Karena sampai kapan pun juga gue nggak akan pernah lepasin Rebecca apa lagi itu sama loe " Ucap Dylan dengan nada tinggi dan suara yang sudah tidak bisa dia tahan lagi . Dengan mengepal kan tangan nya Dylan mulai menghancur kan guci yang ada di hadapan nya saat ini dengan mata yang masih berarah kepada Rebecca seolah - olah menegaskan mengapa REbecca berbicara masalah hubungan mereka berdua kepada lelaki lain  ? apa mereka memang sudah sedekat itu ? Ucap Dylan dalam hati . Rebecca yang melihat Dylan yang mulai emosi pun merasa bingung karena yang ada di Fikiran Rebecca saat ini untuk apa Dylan bersikap seperti ini ? Bukan kah sekarang mereka sudah tidak memiliki hubungan apa - apa lagi ? bukan nya Dylan tidak pernah mencintai diri nya ?  "Kembaliin Telefon aku sekarang juga berengsek  !  Apa - apaan sih kamu . Emang kamu pikir kamu siapa aku pake acara ngelarang - ngelarang orang buat berhubungan sama aku . Kamu harus ingat satu hal kalau aku sama kamu itu udah nggak ada hubungan apa - apa lagi can aku mau kita tidak pernah bertemu lagi  !!!!. Ucap Rebecca lantang seraya menarik - baring tangan Dylan agar mau mengembalikan telefon nya .  Rebecca merasa tidak enak kepada Rean pasal nya lelaki itu sampai ikut terlibat dalam masalah nya dengan Dylan sekarang  terlebih blagi ucapan Dylan barusan kepada Rean sangat tidak sopan sama sekali  di ucap kan sama orang yang bahkan Dylan belum kenal  . "Kamu yang apa- apaan hah ?!!!!! Siapa dia ? Siapa cowok yang tadi nelfon kamu ini ?  kamu mau jadi wanita yang nggak bener ? berhubungan dengan lelaki lain di saat kamu udah punya akekasih ? ! " Ucap Dylan yang sudah mematikan telefon nya sepihak seraya menatap tajam Rebecca yang sedang menatap nya tak kalah tajam . "Memang nya kenapa ? Apa urusan nya dengan mu ? dan apa yang kamu maksud wanita tidak benar yang ada kamu yang lelaki tidak benar yang tega - tega nya b******u dengan wanita lain di saat kamu sudah punya aku di hidup kamu saat itu . tapi itu sudah tidak apa - apa mengingat kita yang sudah mengakhiri semua nya sekarang " Ucap Rebecca sarkastik seraya merebut telefon nya yang berada di tangan Dylan .Nampak nya Rebecca sudah tidak bisa ngobrol baik - baik dengan lelaki berengsek ini ..  "Kamu bilang kenapa ? Ha ha ha . Kamu itu pacar aku Becca dan selama nya akan begitu . Kamu belum jawab pertanyaan aku dia itu siapa ? siapa dia sampai tau nomor kamu dan apa yang sudah kudengar tadi di saat kalian menelfon ? dia sudah berani - berani nya mengganti kan posisi aku buat ngantar jemput kamu Becca !  " Ucap Dylan seraya memegang erat tangan Rebecca . "Udah lah nggak usah berpura - pura menjadi kekasih yang protektif tuan Dylan yang terhormat ! Dan tadi kamu bilang apa ? Pacar ? Ha ha nggak usah ngelucu kamu ! Kamu harus ingat kalau kita udah nggak ada apa - apa dan itu nggak akan pernah berubah karena keputusan aku sudah benar - benar bulat dan kamu tau kalau aku tidak pernah bercanda kalau mengenai hubingan kita  aku fikir kamu cukup mengenal ku dengan baik mengingat waktu yang kita habis kan yang aku kira itu indah namun ternyata waktu tiga tahun itu hanya sia - sia !!! " Ucap Rebecca mantap dan melepaskan cekalan tangan Dylan . Namun bukan Dylan nama nya kalau Rebecca bisa bebas begitu saja malah Dylan mencekal tangan Rebecca semakin erat seperti REbecca akan kabur jika dia tidak memegangnya seperti itu .  Dengan sekali sentakan Rebecca kembali merasa kesakitan akibat cekalan dari tangan besar Dylan . Entah apa yang ada di Fikiran Dylan saat ini mengingat selama tiga tahun ia menjalin hubungan dengan gadis cantik yang ada di hadapan nya saat ini dia tidak pernah bertindak kasar seperti saat ini jangan kan bertindak kasar membentak gadis nya pun dia tidak pernah melakukan nya  . Dylan merasa sangat marah karena tau Rebecca menelfon dengan lelaki b******k itu  meskipun Dylan tidak mengenal lelaki itu namun mendengar omongan lelaki itu yang ingin mengambil gadis nya membuat diri nya sangat marah . Dylan bingung mempertanya kan  pada diri nya sendiri akan status Lelaki itu di hidup sang pemilik hati nya saat ini ! Pikiran Dylan mulai berkacamuk , bagaimana kalau lelaki b******k itu berniat merebut Rebecca dari sisi nya mengingat bagaimana lelaki itu tarang - terangan mengatakan kekhawatiran nya terhadap Rebecca ? " Jadi ternyata kamu benar - benar tetap mau pergi dari hidup aku sayang ? Kamu fikir aku sebodoh itu untuk biarin kamu pergi lagi sebelum ngejelasin lelaki yang nelfon kamu tadi itu siapa ! Apa susah nya sih ngomong  ! . " Ucap Dylan menatap nyalang Rebecca seaakan meminta Rebecca mengatakan nya sekarang juga . "Awshhh ! Sakit ! Bisa nggak kamu jangan kasar kayak gini . Ini itu buat aku makin benci sama kamu tau nggak sih ! " Ucap Rebecca Sarkastik seraya terus menatap Dylan tajam . pokok nya Rebecca tidak boleh terlihat lemah itu lah yang ada di fikiran gadis itu sekarang .  Rebecca saat ini tidak mau menunjukkan kepada Dylan kalau dia lemah . Namun ketika dia ingin melepas kan cekalan nya malah pegangan tangan Dylan semakin kuat dan itu meruntuh kan pertahanan wanita itu . "Oke .. baik lah kalau kamu tidak ingin menjawab pertanyaan aku ! Tapi kamu harus ingat satu hal sayang kalau kamu tidak akan bisa punya lelaki lain karena aku tidak akan biarin itu . Kamu nggak boleh lagi ngehubungin lelaki itu dan jangan juga membalas semua chat lelaki itu " Ucap Dylan seraya menarik Rebecca ke pelukan nya . Perasaan Dylan saat ini adalah takut dan kalut . Takut kalau saja Rebecca benar - benar punya hubungan khusus dengan lelaki yang menelfon gadis itu tadi . Dylan takut kalau Rebecca sudah menemukan lelaki yang bahkan lebih baik dari nya . Dylan belum siap dengan semua kenyataan buruk itu . bagaimana kalau Rebecca sudag benar - benar merasa nyaman dengan lelaki itu dan berhasil melupan Dylan ? rasa nya Dylan sangat tidak ingin membayangkan hal buruk itu apa lagi kalau sampai kejadian itu benar terjadi .  Rebecca yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menangis dan meratapi nasib nya saat ini . Rebecca berfikir bagaimana sikap Dylan yang menurut gadis itu sangat kurang ajar terhadap nya ! Bagaimana mungkin lelaki itu memperlakukan Rebecca seperti ini ? Dia memperlakukan Rebecca seperti  hubungan mereka tidak ada masalah apa pun ! Dan Rebecca membenci hati nya yang entah mengapa merasa nyaman dengan pelukan lelaki ini sekarang yang Rebecca harap kan saat ini kehadiran seseorang untuk menolong nya keluar dari sini sungguh dia sudah tidak tahan berada disini  . Rebecca takut kalau pertahanan dirinya untui membenci lelaki berengsek ini akan goyah .  "Dylan ... please jangan kayak gini ! Kamu jangan mempersulit semua nya kayak gini ! Kita bisa akhirin semua nya dengan baik - baik dan cepat . Agar kita berdua bisa mencari kebahagiaan kita masing-masing dan bisa saling mengiklaskan satu sama lain . "Ucap Rebecca lembut berharap Dylan bisa mengerti dirinya saat ini . Apa kah Dylan akan melepaskan Rebecca ? Atau malah sebaliknya ? kalau author sih tergantung gimana nanti ... hehehe  see you next chapter guys ....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD