Chapter 54

2172 Words
Dylan yang juga lelah karena seharian karena mengurus acara pertunangan diri nya dan gadis nya akhir nya ikut terlelap di samping Rebecca sambil memeluk wanita nya itu . Dylan memang ingin pertunangan nya dengan Rebecca ia yang siap kan sendiri karena lelaki itu mengingin kan pertunangan nya sangat spesial dan tidak ada yang salah sedikit pun . Karena menurut lelaki itu semua nya akan rasa lebih spesial jika diri nya sendiri yang mengurus nya . Daddy dan juga mama nya sebenar nya sudah menyaran kan anak lelaki tampan nya itu untuk menyerah kan semua nya sepenuh nya pada orang yang sudah mereka percaya namun lelaki itu tidak mengingin kan nya karena lelaki itu ingin semua nya tampak lebih sempurna dan juga spesial . Dylan juga tidak Lupa untuk meminta saran kekasih nya dalam memilih warna dan juga bunga yang akan mereka gunakan di acara mereka sehingga tunangan nya itu akan merasa senang karena semua hal yang dia suka ada di sana .  Pagi  yang cerah mulai menyambut kota new York dengan sinar terang nya di iringi dengan suara kicauan burung yang menyambut pagi orang - orang yang saat ini masih tertidur dengan pulas nya  . Kedua insan yang saling mencintai masih bergelung di atas tempat tidur mereka dalam keadaan berpelukan hingga sinar matahari mengusik gadis cantik itu dari tidur indah nya ...  " hoaammm ..... " Gumam gadis itu saat membuka mata nya perlahan . Gadis itu merasa mata nya sangat terasa berat pasal nya gadis itu  lelah menangis malam tadi dan sudah dapat wanita itu pastikan mata nya akan bengkak namun ketika gadis itu menyadari sebuah tangan best  yang menindih perut rata nya membuat Rebecca membalikkan badan nya dan mendapati sang kekasih tampan nya sedang tertidur nyenyak dengan kepala yang berada di lekuk leher nya  . Sungguh lelaki nya itu sangat tampan jika sedang diam seperti ini . Gadis itu tidak pernah menyangka jika lelaki itu akan sangat menyeram kan jika sedang marah . Gadis itu sama sekali tidak pernah ada niat untuk membuat lelaki tampan nya itu kecewa tapi dia juga tidak bisa mengabaikan perasaan oma Natasya begitu saja mengingat oma nya itu sangat senang saat gadis cantik itu berada di sana untuk menemui nya .  " kenapa kamu selalu seperti ini sayang ? Setiap kita sudah bertengkar kamu selalu bertingkah seolah - olah tidak pernah terjadi apapun dan bertingkah seperti kemarin adalah bukan masalah yang sangat besar . Hati ku sakit tiap kali kamu membentak ku dan bertingkah seolah - olah tidak membutuh kan kehadiran aku Dylan . Aku tidak suka kalau kamu terlalu over thinking terhadap aku seolah - olah aku akan mengkhianati diri mu jika aku tetal melanjut kan kuliah aku di Paris ... " Ucap Rebecca seraya mengelus wajah sang kekasih dengan pelan karena tidak ingin mengganggu tidur kekasih tampan nya itu . Rebecca tidak ingin mengganggu tidur Dylan mengingat lelaki itu pasti sangat kelelahan karena mengurus pertunangan mereka dan seperti nya lelaki itu butuh waktu sendiri untuk menenang kan Fikiran nya begitu pula dengan diri nya . Gadis itu tidak ingin jika mereka akan bertengkar kembali karena mereka berdua masih dalam ke keadaan marah dan tidak ada yang mau mengalah .  Rebecca pun memutus kan bangkit dari tempat tidur mereka untuk membersih kan tubuh nya lebih dahulu dan berniat membuat kan Dylan sarapan kesukaan lelaki itu .   Sedang kan Dylan masih dengan posisi yang sama sedang tertidur nyenyak tanpa terganggu dengan pergerakan Rebecca yang turun dari atas kasur . Lelaki itu tampak nya sangat kelelahan mengingat lelaki itu yang baru tidur tengah malam hanya karena memperhatikan wajah cantik kekasih nya itu . Lelaki itu biasa nya selalu lebih dulu bangun di bandingkan gadis cantik nya namun kali ini seperti nya lelaki itu benar - benar lelah .  " sarapan apa yang harus ku buat hari ini yah ? Kalau roti nanti Dylan nggak kenyang tapi kalau yang berat juga sedikit ribet " Ucap Rebecca dengan tangan yang berada di pinggang sambil menatap isi kulkas . Gadis cantik itu memang sangat pandai memasak mengingat Rebecca yang selalu membantu mami nya memasak sampai - sampai gadis itu hafal semua resep yang mami nya itu ajar kan .  " yang simpel aja deh tapi mengenyang kan " Gumam gadis cantik itu lagi . Rebecca akhir nya memutus kan untuk membuat kan Dylan nasi goreng dan juga jus orange . Rebecca memang sangat pintar dalam hal memasak mengingat gadis itu selalu menemani sang ibu jika ibu nya memasak sewaktu gadis itu kecil .  Gerakan wanita itu sangat lihai mungkin kalau orang lain melihat fisik gadis itu mereka tidak akan menyangka jika gadis manja itu bisa memasak dan memiliki jiwa keibuan yang sangat tinggi . Awal nya Dylan juga tidak percaya jika gadis cantik nya itu bisa memasak tetapi ketika lelaki itu pertama kali mencoba masakan gadis nya dia merasa sangat beruntung mendapat kan Becca .  Setelah memasak Rebecca memutus kan untuk pergi ke rumah orang tua nya karena gadis itu fikir sekarang mungkin mereka benar - benar butuh waktu untuk menjernihkan kan Fikiran masing - masing agar mereka tidak saling menyakiti lagi selebih lagi Dylan sangat susah mengontrol emosi nya jika lelaki itu mendengar masalah kepergian Rebecca lagi . Rebecca juga tidak menyalah kan Dylan yang marah pada nya namun bukan kah membicara kan masalah itu tanpa membentak adalah yang terbaik ? Gadis itu tidak pernah menyangka Dylan akan membentak nya seperti semalam dan jujur itu sangat membuat Rebecca kecewa . Dari dulu gadis itu memang sangat tidak suka jika seseorang membentak nya .  " maaf kan aku sayang , mungkin ketika kamu bangun kamu akan merasa sangat kecewa pada ku namun ini adalah yang terbaik untuk kita berdua saat ini . Hati aku masih belum bisa melupakan kejadian semalam di mana kamu dengan mudah nya membentak ku bahkan menikah semua yang aku katakan sama kamu semalam seolah - olah aku ini tidak pernah berarti di hidup kamu . Lalu buat apa kita tunangan jika aku hanya merasakan sakit seperti ini ." Ucap Rebecca seraya menghapus air mata nya dan berjalan keluar dari apartemen mereka berdua setelah mengambil tas dan kunci mobil nya . Sungguh bukan ini yang ingin gadis itu lakukan . Seharus nya hari ini mereka berdua sedang berbahagia karena pertunangan mereka baru saja selesai namun Dylan senyata belum mengerti diri gadis itu sepenuh nya dan itu membuat Rebecca sangat sedih .  Selama perjalanan menuju rumah orang tua nya Rebecca mulai memikir kan alasan apa yang akan diri nya katakan pada papi dan mami nya mengingat mereka akan sangat kaget melihat diri nya  datang saat seharus nya diri nya dan Dylan sedang menikmati masa - masa pertunangan Rebecca terlebih lagi papi nya sangat mengenal diri nya sehingga dia mengetahui kalau gadis itu sedang ada masalah atau tidak. Rebecca tidak mungkin mengatakan kalau hubungan mereka lagi tidak baik mengingat mereka yang baru saja bertunangan . Gadis cantik itu tidak ingin membuat kedua orang tua nya khawatir dan berakhir dengan papi Rebecca yang akan menghajar Dylan habis - habisan karena sudah menyakiti hati putri kesayangan nya . Apa lagi papi nya sendiri tidak pernah memperlakukan diri nya sekasar itu .  " Aku pasti bisaa dan untuk orang yang mengirimi aku pesan ... aku akan membicarakan hal ini nanti dengan Dylan di saat lelaki itu sudah tenang. Aku yakin lelaki itu pasti tau bagaimana caa untuk menghadapi wanita ular itu . " Ucap Rebecca pada diri nya sendiri seraya melanjut kan perjalanan nya. Jujur saja baru kali ini gadis itu berani untuk bawa mobil sendiri mengingat dia tidak mungkin membangun kan tunangan nya di saat diri nya yang masih marah seperti sekarang ini .  Sementara itu di apartemen Dylan . Lelaki tampan itu akhir nya mulai terbangun dari tidur nya namun betapa kaget nya lelaki itu saat tidak mendapati kekasih nya berada di samping nya padahal di hari - hari biasa nya gadis cantik itu tidak pernah bangun pagi namun seakan tersadar sesuatu akhir nya Dylan melangkah kan kaki nya menuju kamar mandi untuk membersih kan diri nya yang sedari tadi malam lelaki itu belum mengganti baju nya sama sekali. Di dalam kamar mandi Dylan memikir kan apa yang kekasih nya buat untuk sarapan pagi ini rasa nya lelaki itu sudah tidak sabar untuk melihat sang kekasih yang nampak seksi saat sedang memasak .  " Aku akan meminta maaf pada mu setelah ini sayang dan aku harap kamu mau memaaf kan aku lagi . " Ucap Dylan seraya tersenyum dan dengan tergesa - gesa menyelesai kan mandi nya agar lelaki tampan itu bisa segera turun menuju meja makan dan menemui sang kekasih . Setelah mengenakan pakaian nya Dylan pun keluar dari kamar nya seraya memanggil nama sang kekasih . Mungkin bukan panggilan tapi terdengar seperti teriakan .. apa kalian tau kalau lelaki tampan itu tidak pernah merasa tenang jika gadis nya itu tidak ada di penglihatan nya .  " sayang .....sayang .... " Ucap Dylan seraya tersenyum . Dylan sangat yakin kalau kekasih hati nya itu tidak akan pernah bisa marah lama pada nya . Meskipun lelaki itu selalu menyakiti hati kekasih nya namun gadis nya itu selalu bisa memaaf kan nya . Hal itu membuat Dylan semakin merasa bersalah karena lelaki itu merasa kalau dia tidak pernah bisa membahagiakan Rebecca dan hanya bisa menoreh kan luka di hati gadis nya .  " sayang kamu dimana ?  Sayang jangan buat aku takut dong " Ucap Dylan lagi setelah tidak mendapat jawaban apa - apa dari sang kekasih ada sedikit rasa takut dan khawatir kalau Rebecca akan pergi meninggal kan diri nya lagi . Dylan berfikir mungkin Rebecca tidak mendengar kan diri nya karena sedang melakukan sesuatu atau sibuk dengan masakan nya . Mengingat gadis itu memang selalu serius jika sedang melakukan sesuatu .  " sayang kamu kok nggak jawab panggilan aku sih  ..." Ucapan laki - laki itu terhenti saat tidak mendapati sosok gadis nya di sana dan hal itu sontak membuat Dylan ketakutan setengah mati  . Dylan mulai mengedar kan pandangan nya di semua sudut dapur namun dia tidak Mendapati tanda - tanda ke hadiran Rebecca di sana hingga mata lelaki itu tertuju pada meja makan yang ternyata sudah terdapat sarapan nya di sana . Namun bukan sarapan yang terpenting bagi lelaki itu saat ini namun keberadaan gadis nya yang sedari tadi diri nya tidak lihat sejak tadi .  Namun ada sesuatu yang membuat Dylan penasaran yaitu ada sebuah note yang terdapat di gelas jus nya dan lelaki itu sangat yakin gadis nya lah yang menulis kan note itu untuk nya . Dylan saat ini mulai dilanda  rasa panik lagi ... dengan perasaan gunda lelaki tampan itu mulai membaca catatan yang Rebecca tulis untuk diri nya ... " aku kerumah papi dulu yah .. sebaik nya kita berdua saling mengintrospeksi diri masing - masing . Aku rasa kamu perlu waktu sendiri tanpa aku yang selalu membuat mu pusing karena semua perhatian aku yang ternyata kamu nggak suka . Tapi mengapa kamu harus melamar aku di saat kamu tidak benar - benar membutuh kan aku di hidup kamu Dylan ? Maafin aku dan aku akan selalu cinta sama kamu ! "  tulis Rebecca di dalam note kecil itu .  Dylan yang membaca suat dari Rebecca sudah tidak bisa membendung air mata nya lagi dan semua pertahanan diri lelaki itu untuk seketika hanya karena membaca tulisan dari kekasih cantik nya itu . Dylan merasa sangat bersalah kali ini  dan hanya bisa berharap gadis nya masih mau memaaf jan diri nya kali ini. Mengapa selalu saja diri nya yang menjadi alasan gadis yang sangat lelaki tampan cintai itu pergi . Mengapa harus selalu diri nya yang membuat gadis cantik nya itu terluka ? .  " hiks ... hiks ... aku nggak mau sayang ! Aku nggak perlu waktu  buat sendiri .. aku mau nya kamu selalu ada di samping aku dan selama nya di sisi aku  . Apa yang harus aku lakukan sekarang  Ya Tuhan .... aku benar - benar tidak tau apa Rebecca akan memaaf kan aku lagi kali ini mengingat kesalahan yang ku perbuat sangat banyak . " Ucap Dylan lirih dengan suara nya yang parau lelaki itu memandangi sarapan buatan sang kekasih dengan tatapan sedih dan juga terluka .  " sayang aku butuh semua perhatian kamu ... maaf kan aku yang kembali membuat mu terluka dengan semua ego ku . Aku nggak bermaksud melakukan hal itu pada mu . Semalam aku hanya sangat takut kamu pergi meninggal kan aku namun yang terjadi saat ini malah membuat ku semakin takut kehilangan kamu . Aku takut kalau diri ku yang akan menjadi alasan kamu pergi meninggal Kan aku lagi sayang . Aku cinta banget sama kamu " Ucap Dylan . Lelaki itu sangat takut Rebecca akan membenci nya kali ini meskipun sebelum nya hal itu tidak pernah terjadi namun besar kemungkinan hal itu akan terjadi kali ini . Gadis itu pasti merasa sangat kecewa mengingat gadis itu tidak pernah di perlakukan kasar seperti itu sebelum nya oleh siapa pun . Jangan lupa simpan hati dan komentar nya yah agar author lebih rajin lagi nulis nya . Have a nice day everyone
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD