Hari terus berlalu. Waktu terus berganti. Tanpa terasa satu bulan sudah Riyu bekerja di minimarket milik Ridwan dan hari ini akhirnya dia mendapatkan gaji pertamanya. “Terima kasih banyak, Mas. Sekali lagi terima kasih.” Riyu masih saja mengulang-ulang kalimat yang sama sambil memeluk amplop berisi gajinya erat-erat. Ridwan tersenyum tipis. “Kamu periksa dulu. Siapa tahu jumlahnya kurang.” Riyu menatap ragu, tapi Ridwan terus menyuruhnya untuk menghitung ulang gajinya. Riyu mengeluarkan uang itu dan mulai menghitungnya dengan perasaan buncah. Semua rasa penat, bosan, jenuh dan lelah yang bersarang di jiwa dan raganya seketika menghilang. Riyu menatap lembaran uang itu dengan senyum haru dan juga perasaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. “Gimana?” tanya Ridwan kemudian