“Apa kamu memotret aku?” Riyu kembali mengulangi pertanyaannya. Darrel tersedak dan menurunkan kameranya perlahan. “A-aku lagi motret pemandangan di luar sana.” Riyu masih menatap bingung. Darrel kembali mengangkat kameranya, lalu mendorong kepala Riyu dengan sedikit kasar. “Makanya minggir! Ngehalangin aja deh, ah!” Riyu merengut kesal. Sedangkan Darrel kini sibuk berpura-pura memotret pemandangan di luar jendela sana. Tak lama kemudian suasana kembali hening. Sampai kemudian nada-nada sumbang yang berasal dari perut Riyu memecah kesunyian. “M-maaf! Aku belum sarapan.” Riyu terkekeh pelan. Darrel berdecak pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ckckck … wajar kalo kamu jadi kelihatan seperti kurang gizi seperti ini. Padahal laki-laki itu harus kuat dan kekar seperti.” Riyu