Warning 21+ area! Harap bijak dalam membaca. Terima kasih! Raisya tersenyum bahagia menatap wajah ibunya, entah kenapa Raisya benar-benar tidak sabar ingin mempertemukan ibunya dengan Pak Adit. Ah andai saja pak Adit mau singgah tadi. “Itu, Pak Aditya Pradana, mantan suami mama—ayah Raisya, Mah,” jawab Raisya dengan bahagia. Tapi tidak dengan Ibu Ririn. Mendengar kabar ini bagaikan mendapat petaka besar dalam hidupnya. Ibu Ririn menggenggam kedua lengan anaknya itu lalu mengguncangnya dengan kuat. “Raisya! Mama sudah bilang jangan ketemu dengan laki-laki itu!” pekik Ibu Ririn, berusaha menyadarkan Raisya. Raisya terperanjat melepas genggaman ibunya, lalu menatapnya dengan lekat “Mama kenapa sih? Ada apa sebenarnya? Kenapa mama tidak mau ketemu dengan ayah?” “Raisya dengarkan mama. Mam