38. MUNDUR DAN MELUPAKAN

1283 Words

Suara musik mengalun memanjakan telinga. Lalu-lalang orang yang yang berteduh di bawah payung, serta rintik hujan yang membasahi jalanan, tidak mempengaruhu suasana hati seorang Arletha. Secangkir latte menemaninya melamun. Melepaskan pandangan keluar jendela, dan menikmati dunianya sendiri. Patah hati dalam jarak berdekatan, membuat hari-harinya berlalu begitu suram dan tidak memiliki arti. “Sorry nunggu lama. Baru selesai loading barang ke gudang.” Suara lembut Freya berhasil mengalihkan perhatian Arletha. Hampir 15 menit menunggu wanita itu, namun tidak terasa baginya. Kehadiran pemilik Oak Tree, seperti memberi sedikit angin segar bagi Arletha. “Nggak apa-apa. Aku yang nggak tahu diri. Datang ke sini padahal kamu lagi sibuk,” ucap Arletha dengan raut wajah sedih. Freya mengambil te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD