When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Tapi, sebelum Anda memberitahu apa yang harus saya lakukan tolong katakan apa informasi tersebut!" imbuh Tristan tanpa ragu bertanya lagi mengenai ini. Nathan seketika menoleh, dia tahu jika sudah berkata harus membayar semua ini dengan tindakan. "Informasi mengenai rumah, anak, dan istri!" Aneh. Tanpa bisa dipercaya secara menyeluruh dari perkataan itu, Tristan hanya bisa melalui perkataan itu tanpa menerima ungkapan Nathan. Dia tidak lagi bertanya, atau bahkan memberi pernyataan karena berujung sesuatu yang percuma. "Baiklah, saya terima alasan itu. Maaf jika saya sudah berbuat salah, dan …," "Dia enggak salah!" Dari ambang pintu, suara Frada membayar perkataan Tristan. Melihat hal itu, Nathan langsung menegakkan punggung ketika pandangannya begitu tegas melihat ekspresi marah Frad