Cahaya mentari telah menampilkan keindahan saat dua pasang mata itu menatap dengan rasa tidak percaya, Frada menendang-nendang pelan kaki Tristan saat orang-orang menatap penuh keanehan. Ya, tentu saja. Karena Frada menemukan keadaan Tristan sedang tidur di depan gerbang gedung apartemen nya, dia segera datang dan memang benar kerumunan orang yang sempat dikira hanya mendengarkan seorang pengamen, nyatanya adalah hal paling menggemparkan pikiran Frada. Berulang kali Frada mengguncang tubuh dengan jaket putih. Namun, satu tangannya tidak terpakai sehingga lengan dipenuhi tato itu tampak jelas, bahkan Frada bisa merasakan tubuh besar itu mulai membeku. "Tristan, bangun!" Tidak ada tanggapan, Frada memaksakan diri tetap tersenyum saat orang-orang menatapnya heran. "Maaf, maafkan dia!" Kare