BAB 18

1164 Words

    Tidak ada yang lebih indah bagi seorang ibu, selain melihat anaknya bahagia. Seperti Marina saat ini, matanya bahkan berkaca-kaca. Niken mengusap-usap punggung bosnya itu sambil ikut merasakan bahagia yang sama. Didepan sana, Desti turun dari mobil Dika dengan raut wajah bahagia yang terpancar dari wajahnya. Sesekali tertawa begitu lepas menanggapi ucapan laki-laki itu. Seumur hidup Marina belum pernah melihat putrinya sebahagia ini.     "Assalamu'alaikum tante." Marina buru-buru menghapus air matanya dan memasang senyum manis di wajahnya untuk menyambut calon menantu potensialnya itu.     "Wa'alaikumsalam, Kirain ada apa tiba-tiba gak mau di jemput, ternyata dianterin nak Dika toh." Dika tersenyum sambil menghampiri ibunda dari wanita pujaanya itu dan mencium tanganya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD