"Wa, gue gak bisa temenin lu cari kado tar siang." Dewa menaikan alisnya sambil memicingkan mata penuh kecurigaan. "Kenapa?" sebenarnya Dewa tidak terlalu memaksa Desti untuk menemaninya hanya saja menyenangkan jika mengajak si berisik itu untuk saling bertukar pendapat. "Pak bos minta temenin makan siang." Dewa kembali menaikan alisnya penuh kecurigaan. "Jadi tadi dia panggil lo cuma mau dimintain tolong temenin dia makan?" Sepertinya Dewa mulai mencium aroma cemburu yang mulai semerbak tercium di penjuru kantor. "Bukan itu aja sih." Dewa semakin penasaran untuk mengorek informasi perihal kedekatan Desti dan bossnya itu. "Teruss?" Desti menghembuskan nafasnya perlahan. "Katanya kalau jam kerja kita gak boleh ngobrol." Jika tidak melihat suasana khusu