BAB. 16

1988 Words

    Mulai dari tempat kerja ayahnya hingga cukup lama ia menungu di bengkel yang biasa dikunjungi pria tua yang harusnya mau bertanggung jawab atas hidup kedua anaknya ini. Tapi yang terjadi malah seperti tak peduli dengan apa yang sudah ia perbuat. Meninggalkan kedua anaknya dengan rasa takut karena intimidasi dari orang lain juga kini harus memikirkan nasib akan tinggal di mana.     Rumahnya sebentar lagi disita bank kalau tak ada penyelesaian dari mereka semua. Di mana Fitri sudah kebingungan mau menggunakan cara apa untuk membayar utang-utang yang ada. Kalau ingat ini semua, rasa kesal Fitri makin jadi. Membuat perutnya yang semula meronta ingin makan, tak jadi karena kesal yang ia punya membuatnya kenyang.     “Neng, duduk dulu di sini. bapakmu kayaknya lama.”     Fitri menoleh dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD