BAB 16

717 Words

Dara dan Varel berjalan bergandengan melewati koridor kelas dua belas. Beberapa pasang mata memandang dengan heran, dan ada juga berbisik-bisik. Namun, mereka terus berjalan beriringan, seolah tidak terjadi apa-apa. "Kelamaan izin, segera masuk pas udah mau ujian aja," sindir Niken setelah Dara dan Varel masuk ke kelas. "Orang pintar mah bebas sih ya. Enggak belajar juga bisa nilai bagus." Dara langsung menjawab ucapan Dara. "Gue izin dulu karena gue lagi masa berkabung. Bukan gue main-main. Guru juga paham kok." "Paling juga dijadiin alasan. Selesai kubur ya kelar, buat apa diribetin lagi." Dara menarik napasnya, belum tahu saja enak kalah ibu, makanya dia bisa ngomong kayak gitu. Varel angkat bicara. "Papa gue masuk rumah sakit, gue minta, apa lagi ini yang diterima, Niken. Lo belu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD