Bara terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa begitu berat. Mobilnya mengalami kecelakaan saat mereka tengah berjalan pulang dari Bandara, dan membuatnya dirinya yang kelelahan dan kurang tidur dengan mudah tak sadarkan diri. Mobil yang ia kendarai bersama Bagas dan Jihan tadi bertabrakan dengan mobil lainnya.
Bara berusaha pulang lebih awal karena teringat isterinya yang dia tahu sedih dan kecewa karena di tinggal keluar kota dalam keadaan tengah hamil besar.
Mata Bara melotot seketika setelah sadar sepenuhnya, tempat ia tidur ini bukanlah rumah sakit, tetapi ia tahu ini adalah sebuah kamar hotel.
Bara segera bergegas keluar dari sana. Ia kemudian menghubungi Bagas untuk menanyakan bagaimana bisa ia sampai berada di sini. Dan jawaban Bagas membuat Bara mengerti, Jihanlah pelakunya, w
