"Ki, itu lucu deh. Liat yuk?" Ana mencolek lengan Kian yang sedang sibuk dengan ponselnya, mengajaknya untuk masuk ke dalam sebuah toko berisi sepatu. Lucu memang, bagus, tapi juga mahal. Kian sih iya-iya saja. Sepatunya masih ada dua pasang yang bisa ia buat gantian. Sepatu kerjanya walaupun sudah lama juga belum terlalu buluk. Jadi, ia tidak terlalu tertarik untuk membeli lagi. Lebih baik ia menabung uangnya saja untuk travelling. Tapi kalau hanya melihat-lihat, tak dosa kan? "Itu bagus deh, yang cream," sahut Kian sambil menunjuk sepatu di-display di dinding toko. "Iya sih. Tapi gue lebih suka yang bawahnya, yang maroon. Gue belum punya warna kaya gitu." Ana berjalan mendekati sepatu yang di tunjuknya, mengambilnya dari rak display dan membawanya ke sebuah tempat duduk untuk dicoba.
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books