Selepas papah dan ayah pulang dari rumah sakit, keheningan terjadi lagi di ruang perawatanku. Aku sedang seperti ini bukannya aku diperhatikan suamiku, tapi dia malah sibuk dengan ponselnya. Entah dia chat dengan siapa aku tidak tahu, mungkin dengan Carla atau dengan siapa. Sudah tengah malam aku tidak bisa tidur. Badanku sakit semua apalagi perutku yang baru saja di kuret tadi siang. Sungguh nikmat sekali sakitnya, tapi sakit ini aku bisa menahannya, di bandingkan dengan sakit hati yang Leo goreskan di hatiku. “Ran, kamu belum tidur?” tanya Leo. “Badanku sakit semua, Kak,” jawabku dengan memandang wajahnya yang tampan, manik matanya memperhatikan aku secara intens, dia mengurai senyum dari wajahnya. Senyum yang selalu aku rindukan setiap saat. “Bed nya lumayan lebar, bisa geser sedikt