Wanita itu tersenyum menatap sosok yang tampak sangat menyedihkan didepannya. Mata birunya menatap teduh tanpa harapan. Entah berapa lama dia berada disana, keringat bercampur darah memenuhi sekujur tubuhnya. " Jika kau punya satu mimpi dan harapan, apa yang ingin kau lakukan?". Tanya wanita itu menatapnya dengan seringai mengerikan. Pemuda itu berusaha menarik nafas panjang yang seolah selalu terasa nyeri di ulu hatinya, perlahan wajahnya terangkat, mata birunya menatap sosok cantik yang kinu berdiri didepannya. Air matanya menetes bercampur keringat dingin yang mengalir dihidung mancungnya lalu pecah berbaur dengan lantai. " Bebas." Ucapnya hampir tak terdengar. Mendengar itu, sosok didepannya tertawa renyah lalu memegang dagunya lembut. " One day sayang... One day." Ucapnya dengan