POV Darren Aku harus menelan rasa pahit itu ketika ia menolak permintaanku. " Aku sudah merencanakan ini sejak lama mas, maafkan aku " jawabnya datar tapi cukup menusuk hatiku. Hari ujian itu tinggal dua minggu lagi. Aku tak punya daya lagi mencegahnya. Dia begitu bahagia ketika mengetahui dirinya kedatangan tamu bulanan. Ini di luar harapanku. Aku sangat berharap, benihku segera tumbuh di rahimnya dan tak ada alasan dia menjauhiku lagi. Kami tidur dalam kamar terpisah lagi, sepulang kerja selesai memandikan Kevin. Aku tak ikut makan malam bersamanya, aku tak suka melihat wajah cerianya yang bercerita tentang salju yang akan ia lihat saat berada di luar negri nanti pada Kevin. Sebenarnya kalau sekedar ingin melihat salju aku bisa saat ini juga memesankan tiket kemana saja ia mau, a
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books