POV Darren Aku memukul kemudi saat melihat Hans menjejeri langkah Intan. Pagi ini aku mengantarkannya ke tempat kerja. Dia mau kuantar itupun karena desakan Kevin. Awalnya saat aku berangkat, ia sengaja menunda keberangkatannya dengan mengerjakan sesuatu. Untung putraku itu tahu kalau aku sedang PDKT dengan bundanya. Ia memaksa bundanya untuk berangkat bersamaku. Melihat kehadiran Hans, aku bisa menyimpulkan kalau apa yang di sampaikan tadi malam bukan untuk memanas manasiku. Ia melihat pesan yang dikirimkan timnya kalau mereka sudah mendapat sponsor. Sampai di kantor, aku duduk bersandar di kursiku sambil membayangkan senyumannya yang sempat tertangkap netraku saat wajahku amburadul oleh tepung. Hatiku ikut tersenyum mengingat senyum itu. " Pak, Meeting akan di mulai sebentar lagi