“Ingat ya Bik, kalau nanti dia telepon, bilang barusan Tama pergi sama saya, jam berapa pun dia telepon, bilang baru berangkat dan suruh telepon saja ke saya. Bilang saya mungkin sedang jalan-jalan walaupun hari kerja, nggak apa-apa bilang saja saya sengaja libur karena kasihan pada Tama, jadi saya sengaja pergi berdua Tama saja.” “Baik Tuan,” kata Sulis. Tentu dia mengerti kalau semua langkah yang diambil oleh Tuan Anesh adalah rahasia, jadi tak boleh dibicarakan pada Ririe sama sekali. Anesh keluar bersama Tama, ada dua koper besar yang dia bawa selain satu tas punggung kecil milik Tama untuk persiapan di perjalanan serta sling bag miliknya. Anesh diantar sopir, tak bawa mobil sendiri. Dan sopir juga diancam tak boleh bilang mengantar ke bandara, suruh bilang mengantar ke hotel saja.