“Nazwa merasa dapat durian runtuh saat tanpa sengaja kemarin dia bertemu Anesh di taman di sini, dia tak menduga sama sekali. Itu kesempatan dia untuk cepat bergerak. Dia tidak mau membuang kesempatan emas itu. Jadi dia langsung bilang sama Tama secepat mungkin.” “Wow berarti hebat ya Kek, harusnya Kakek terima saja dia perusahaan Kakek. Dijamin Perusahaan Kakek akan lebih cepat besar, karena kepintarannya dia seperti itu,” sindir Ririe. Anesh tahu maksud Ririe, tapi dia sudah lelah untuk berdebat, karena dia benar-benar kaget ternyata Nazwa selicik itu. Dia adalah mata-mata sebuah perusahaan. Benar-benar tak dia sangka. Anesh bisa membayangkan kalau kemarin dia tidak teliti, jujur dia hanya takut dititipin narkoba bukan seperti yang kakek ketahui. “Untuk itu jelaskan, kalau Nazwa i