Pagi harinya, Fiona berangkat ke sekolah sama seperti biasanya. Di antar oleh para pelayan dan pengawal namun hanya sampai di depan gerbang. Tak menemaninya masuk ke kelas sesuai dengan keinginannya.
Seteibanya di kelas ia lagi-lagi di sambut oleh dua sahabatnya yang kini tengah melakukan pembullyan di kelas. Awalnya ia tertengun, tapi saat Karin melihatnya dan menayapanya dengan senyuman seketika wajah Fiona berubah cerah dan tak perduli dengan apa yang dua sahabatnya lakukan pada siswa yang lain.
“Selamat pagi, Fi?”
“Selamat pagi juga.” Fiona mendekat lalu duduk di kursinya. Berlalu begitu saja melewati salah satu siswi yang kini duduk tersungkar di lantai. Tak ada niatan untuk membantu.
“Fi, apa kau sudah mengerjakan tugas yang dib
