BAB 39

1026 Words

            Pagi ini, Fiona berangkat ke sekolah dengan wajah ceria. Mengingat kesepakatannya dengan sang ayah semalam. Rian yang menyetir sedari tadi bingung melihat anak majikannya. Entah mengapa wanita itu bisa sangat ceria padahal kemarin sangat sedih.             “Ada apa? kau terlihat sangat senang. Apa ada sesuatu yang perlu kau katakan padaku?” tanya Rian.             Fiona tersenyum sekilas. “Kau tahu. Ayah sudah berjanji akan membantu keluarga Karin.”             “Benarkah!” pekik Rian yang juga ikut senang.             “Emmm.” Mendengar pengakuan Fiona membuat lelaki itu senang. Walau ia tak menyukai Karin dan Krein. Ia senang bukan karena mereka berdua melainkan karena Fiona. Kebahagaian Fiona adalah kebahagaiannya juga. Jadi, jika Fiona senang, maka ia pun ikut senang.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD