BEVERLY duduk di atas meja dan mulai membalut luka Jackson. Hari ini, luka-luka itu sudah kembali mengering. Beverly tidak perlu membebat kepala Jackson dengan perban seperti kemarin. Sementara itu, Jackson duduk manis dengan disuguhi pemnadangan d**a Beverly. "Sudah." Suara Beverly menggetarkan hati Jackson. Jackson mendongak, sedikit tersenyum seraya mencekeram erat pinggang Beverly. "Bagaimana?" tanya pria itu. "Sudah jauh lebih bauk." Sahut Beverly lembut. "Lain kali hati-hati." "Pasti. Aku tidak akan membiarkan diriku sendiri terluka sebelum berhasil melukaimu." "Aku peryaca itu." Beverly berbalik, hendak meninggalkan Jackson. Namun, Jackson menarik perutnya hingga Beverly terpaksa kembali ke hadapan pria itu. Jackson memeluk Beverly erat. Napas pria itu memburu, bulu kudu