Cinta Tanpa Syarat

2578 Words

Cahaya matahari yang menembus masuk lewat kisi-kisi jendela menyapu wajah Gita karena posisi kamar tidurnya yang menghadap ke arah matahari terbit. Ranjang yang ditempatinya persis berada di bawah jendela. Gadis itu menggeliat beberapa kali lantas meloncat bangun saat menyadari di mana keberadaannya kini. Ia melirik jam dinding. Hampir jam tujuh pagi. Gegas gadis itu keluar kamar dan langsung menuju kamar mandi. Bersih-bersih diri lalu berwudhu. Saat keluar kamar mandi, ia berpapasan dengan Andien. "Kak, tadi ...." Gita mengangkat sebelah tangan. "Nanti saja, Kakak mau sholat dulu." Tanpa menunggu jawaban adiknya itu, Gita berlalu. Setelah selesai sholat, gadis itu kembali lagi ke dapur. Dimana Andien dan ibunya tengah menyiapkan sarapan pagi. "Kakak sholat apa?" tanya Andien

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD