DOUBLE CABIN

1141 Words

“Lalu kapan? Nunggu kalian siap? Sedang kalau tidak ditodong kalian tidak pernah siap!” timpal Inesh santai, dia menyuapi Raffa asinan rambutan bikinannya. “Cukup Yank,” Raffa menolak suapan berikutnya. “Kenapa? Tidak suka?” tanya Nesha sedih. “Suka banget, tapi Mas kepengen nyobain asinan salaknya,” jawab Raffa. “Oke, sini dede sama Bunda. Biar Ayah ambil sendiri,” jawab Inesh meminta Shasi dari gendongan Raffa. “Boleh gendong?” pinta George, cowoq blasteran bule itu memang suka anak kecil. “Kalau dia mau, boleh. Biasanya Shasi mudah kenal dengan orang baru koq,” jawab Inesh pada calon adik iparnya itu. “Mom, Dadd, Mas, Bang dan Mbak minta izin Kak Gerry minta waktu buat bicara,” akhirnya Swari meminta waktu pada semuanya. “Oh, silakan,” jawab Farah santai. “Maaf Tante, Om dan se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD