34. Sama-Sama Panik

1856 Words

"Harusnya kamu nggak berlebihan bicara sama Airin. Mau bagaimana pun juga, dia pemilik rumah ini." Athar kemudian meneguk pelan teh melati di cangkirnya. Ia bersungut-sungut, memberi peringatan kepada Nonie. "Siapa yang berlebihan, sih?" Nonie mendadak sewot. Ia agak tidak terima ketika Athar menegur perbuatannya yang dianggap tidak sopan karena tahu-tahu ikut ngobrol dan akhirnya berucap macam-macam. Seperginya Airin, Athar memang tidak langsung berangkat. Pria itu memilih untuk menghabiskan sarapannya terlebih dahulu, kemudian sengaja mengajak Nonie berbicara serius. "Kalau pun setelah bercerai ada pembagian harta gono-gini, aku juga nggak punya hak untuk meminta rumah ini menjadi bagian di dalamnya." "Ya minta lah, Mas. Kan kamu suaminya. Lumayan rumah ini nanti bisa kita tinggal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD