Darte datang di waktu yang tepat. Sebelum pisau itu mendarat, dia sudah menyingkirkannya terlebih dahulu. "Mana Bella?" Darte diam, mengumpulkan kata untuk menjelaskan agar wanita pemarah di hadapannya ini mau percaya. Dengan lembut, pria itu memegang kedua pundak Berlyn dan berkata, "Berlyn Bella dibawa mamaku!" "APA!!" "Dengarkan aku dulu. Tadi pagi mama datang berkunjung, aku mengatakan jika Bella anakku. Maka dengan senang dia membawanya ke kota. Kau tahu, mamaku sangat mendambakan cucu dariku!" "Apa itu benar?" "Benar Nona!" sahut Chan mewakili. "Kapan kau akan mengambilnya? Nenek dan sahabatku sedang menangisi Bella!" "Esok aku akan pulang!" Berlyn menatap lugu. Sedikit luluh karena usapan, terlebih tatapan mata Darte sangat teduh. "Kau janji?" "Ya!" "Jika kau tidak