"Ada yang panas, tapi bukan api." Yoga sontak mencari sumber suara yang familiar baginya dan ternyata berada di sebelahnya, entah sejak kapan. Lelaki yang tak lain adalah sahabatnya itu, memang memantau berlangsungnya acara sama seperti dirinya. Wedding organizer mereka masih baru, belum begitu banyak anggota. Jadi, ketika ada yang memakai jasa WO mereka, Ardan dan Yoga akan ikut terjun secara langsung. Ardan menyengir ketika Yoga, teman dekat sekaligus rekan kerjanya itu menoleh padanya sembari mendengkus. "Paan sih?" Yoga pura-pura tidak tahu apa yang dimaksud oleh temannya itu. Ardan mencebikkan bibirnya akan reaksi yang ditunjukkan Yoga. Temannya itu masih saja tidak jujur padanya, padahal Ardan tidak buta. Dia memperhatikan gelagat Yoga dari tadi sambil tersenyum geli. Mata Yoga y