Sembilan belas

1477 Words

Yoga dari tadi menahan kesal. Dadanya naik turun, namun sebisa mungkin tak memperlihatkan di depan banyak orang. Pukul 10 malam lewat dia dan Aya baru meninggalkan kawasan hotel. "Lo kenapa, Ga? Tumben diem aja, nggak berisik," ujar Aya heran. "Nggak apa-apa," jawab Yoga singkat. "Kesel sama gue karena nggak mau pulang cepat?" Yoga diam saja. Dari tadi, wajah Yoga tampak tidak bersahabat. Apalagi ketika menunggu Aya mengobrol dengan Gilang. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Yoga bisa melihat dengan jelas jika Aya tampak ceria mengobrol dengan lelaki yang merupakan sepupu dari Fero tersebut. Sesekali Aya tersenyum kepada lelaki yang bernama Gilang itu. Yoga tadi sempat ngotot ingin mengajak Aya pulang segera, namun Fero menahannya dengan beralasan ingin Aya dan sepupunya itu sedan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD