Sarah
" pah,, papah mau kemana? Kok bawa bawa koper." sarah heran dengan ayah nya yang sepeeti nya akan pergi ke luar kota lagi.
Padahal baru beberapa hari ayah nya itu pulang dari urusan kantor nya.
" sayang papah ada kerjaan di bali. Mungkin sekitar dua hari papah di sana. Kamu gak apa apa papah tinggal kan?"
" emh... Gak apa apa... Sarah sudah biasa tinggal sendiri di rumah ini"
" sayang jangan begitu. Kalau kamu sedih papah tinggal kamu bisa ikut papah kok. Lagian cuma dua hari ini. Papa bisa minta ijin ke sekolah kamu kalau kamu mau ikut sama papah sayang"
" gak usah pah, aku di rumah aja. Bentar lagi ujian aku gak mau bolos"
Sebenarnya arga juga berat setiap kali ia harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan nya.
Arga tau sarah pasti kesepian setiap kali di tinggal sendirian di apartment.
Tapi arga tak punya pilihan.
Dia orang tua tunggal dan harus bekerja serta mengasuh anak nya sendiri tanpa ada pendamping.
Sudan 17 tahun istri nya meninggal, namun arga belum juga mendapat pengganti.
Bukan tidak mau atau tidak bisa move on dari mendiang sang istri.
Hanya saja arga harus mempertimbang kan semua nya dengan baik.
Dia punya anak. Dan tidak mudah mencari seseorang yang tulus dan benar benar bisa menerima kehadiran anak sambung.
Arga takut menyakiti kedua nya jika dia salah memilih pasangan. Terutama anak nya yang memang sedikit sulit menerima kehadiran orang baru.
Sarah terbiasa hidup berdua dengan ayah nya.
" kalau gitu jangan manyun donk. Kata nya gak apa apa tapi kok manyun gitu bibir nya"
" papah gak pengen nikah lagi?"
" kenapa tiba tiba kamu nanya gitu sayang? Tumben. Ada apa nih?"
Arga menatap lekat anak nya yang tidak biasa nya membahas tentang pernikahan.
" gak apa apa pah, ya siapa tau papah kesepian. Kalau ada mamah baru kan jadi ada yang ngurusin papah. Ada yang nemenin papah. Jangan hawatir pah, aku akan mencoba menerima pilihan papah. Aku berangkat dulu pah. Papah hati hati di jalan"
Setelah sarah mengatakan itu pada ayah nya sarah segera bergegas lari keluar apartment.
Bukan tanpa alasan sarah berbicara begitu pada arga ayah nya.
Ayah nya pasti tau sifat sarah yang sulit menerima kehadiran orang baru.
Itu membuat sarah berfikir ayah nya punya istri di luar sana dan menyembunyikan itu semua dari sarah karna tidak mau menyakiti sarah.
Dan sarah fikir mungkin setiap kali ayah nya pergi ke luar kota dengan alasan pekerjaan mungkin hanya alasan ayah nya saja.
Pasti sebenar nya ayah nya pergi ke rumah istri dan anak nya yang lain.
Brgitu lah menurut pemikiran sarah.
Di sekolah Raya sedang asik menikmati sarapan pagi nya yang di beli di pinggir jalan.
Lontong dan goreng goreng ngan.
" seperti nya enak. Boleh minta gak?"
Tanya sarah yang tiba tiba muncul.
" beli sendiri, kamu kan kaya masa minta makan sama orang miskin"
Sahut raya dengan mulut yang penuh dengan lontong dan gorengan.
" pelit banget. Kalo aku borong semua abang abang yang jualan lontong dan gorengan baru tau rasa kamu" gurau sarah sambil nyomon salah satu gorengan di kantong plastik yang ada di pangkuan raya.
" tumben dateng pagi pagi kenapa?" raya menatap teman nya yang kini asik makan gorengan.
" bokap keluar kota lagi"
" lo masih curiga kalo bokap lo nikah diam diam? Kenapa gak coba tanya langsung aja. Dari pada di bunuh perlahan dengan rasa penasaran" cicit raya yang sering mendengar curhatan sarah tentang ayah nya.
" biar kan saja. Kalo memang kecurigaan ku benar papah sudah menikah lagi tanpa memberitahu ku, apa aku boleh kabur dari rumah terus tinggal di tempat kamu?"
" gak boleh. Aku gak mau ikut campur. Hidup ku sudah miskin dan menderita. Jangan di tambahi beban lagi. Kamu kan kaya tinggal pesen tiket dan terbang lah ke luar negri. Jangan merepot kan ku. "
" jahat banget si kamu. Kalo kamu tau aku orang kaya harus nya kamu ijin nin aku tinggal di tempat kamu, jadi kamu bisa manfaat tin aku dengan uang yang aku punya"
" gak ah,,, gak berkah. Mending jadi kuli di pasar yang udah pasti halan dan barokah"
Sifat raya yang ceplas ceplos itu justru membuat sarah nyaman berteman dengan nya.
Meski terdengar tajam kata kata raya bagi orang yang belum tau sifat raya yang sebenar nya pasti akan merasa tersinggung dengan ucapan nya.
Tapi bagi sarah, raya adalah gadis tangguh.
Raya adalah gadis yatim piatu.
Dulu dia hidup di panti asuhan, namun setelah beranjak remaja raya merantau ke ibu kota dan bekerja untuk membiayai sekolah nya sendiri.
Raya tinggal seorang diri di kos san kecil di tempat yang kumuh.
Raya bekerja di pasar saat pulang sekolah.
Dia membantu para penjual di pasar.
Apapun raya kerjakan asal itu halal.
Setelah sore tiba raya akan bekerja ojek online sampai tengah malam.
Bahkan jika sedang butuh uang tambahan untuk keperluan sekolah raya akan bekerja ojek online hingga pagi.
Karna raya hidup di ibu kota dan hingga pagi pun pasti ada saja yang masih beraktifitas di luar rumah.
Meski berbahaya untuk ukuran seorang gadis belia bekerja malam hari hingga subuh bekerja sebagai driver online namun raya tidak punya banyak pilihan.
Raya yatim piatu. Hidup sendiri di ibu kota.
Sebenar nya ibu panti senang senang saja jika raya tetap tinggal di panti.
Namun tekad raya yang ingin mandiri membawa nya ke ibu kota dan harus bekerja untuk menghidupi diri nya sendiri.