Luka Ford.

1564 Words
Aku mengirim pesan Ford untuk memberi tahu jika membutuhkan mobil untuk mengantar ke salon. Dengan mantap aku menegaskan diri sekali lagi agar tidak terlalu murah hati dan bersikap pemalu untuk mendapatkan sesuatu yang ku inginkan. Sudah waktunya membunuh rasa sungkan yang menjadi tembok bagi keinginanku, dan bisa saja membunuh kebahagiaanku. Sebab rasa sungkan itu membuatku diam tak berjuang. "Ford, bisakah aku mendapatkan kendaraan untuk ke salon? Aku tidak ingin membuatmu malu jadi aku berpikir untuk perawatan." "Aku akan mengirim supir untukmu. " "Terima kasih, Ford." "Bersenang-senanglah Swana. Kau harus bahagia agar bayi kita juga bahagia. " "Kau baik sekali Ford. Baiklah, aku akan bersenang-senang. " "Hati-hati. Jaga bayi kita. " Telepon aku tutup. Perasaan puas menjalariku dengan cara yang manis. Meski yang Ford lakukan adalah berpura-pura tapi kegiatan kami, hasratnya bukanlah pura-pura. 'Bersenang-senang? Jelas sekali aku menikmati tiap menit waktu yang terlewat untuk mempersiapkan diri untuk memberi Cindy pelajaran. ' Sambil menunggu kedatangan supir yang Ford kirim, aku mempersiapkan gaun, perhiasan dan sepatu untuk aku kenakan nanti. Lalu memilih make up yang tepat untukku agar tidak terkesan norak dan berlebihan. Sebab yang aku perhatikan, orang sini tidak suka dengan sesuatu yang berlebih. Suara panggilan dari Mr Meyer menandakan jika supir yang Ford kirim sudah datang. Aku mengambil tas yang Ford kirimkan padaku sebagai hadiah. Omong-omong mengenai tas ini berwarna krem, dan aku sering melihat modelnya saat karyawan Broxe di Jakarta mengenakannya, jadi aku mengira jika harganya hanya ratusan ribu, ternyata tidak. Saat aku memeriksa barcode tas ini harganya bahkan cukup untuk aku makan setengah tahun. Yah, inilah Forf dan gaya hidupnya. Mana mungkin dia membiarkan harga dirinya turun jika orang melihatku berkunjung ke tempat biasa saja. Supir yang ia kirim pasti akan membawaku ke salon spa yang bergengsi. "Siapa namamu Pak? " tanyaku dalam bahasa inggris. Pria ini cukup berumur dan memiliki helaian putih di rambut hitamnya. "Ruben, Nyonya. " "Apa kau sudah lama bekerja pada Ford? " "Cukup lama, sejak dia masih berumur sepuluh tahun. Waktu itu ayah dan ibunya belum meninggal. " Aku tercengung. Kurasa ada yang kurang di sini. Semakin lama aku semakin sadar jika tidak tau apapun tentang Ford. Lalu bagaimana aku pantas mengklaim diriku mencintai Ford jika aku tidak tau apapun tentangnya. "Mr Ruben, bolehkan aku mendengar cerita masa kecil Ford?" Yah, aku memang bodoh karena tidak mencari tau siapa Ford. Siapa nama ayah dan ibunya dan keluarganya. Kuharap Ruben tidak mempersulitku dengan tetap bungkam. "Kau ingin tau? " "Percayalah, aku ingin mengenal Ford secara mendalam. " "Aku takut persepsimu tentang tuan Ford akan berubah nyonya. Kau tidak akan berani mendekati tuan Ford jika tau masa lalunya. " Ini mengkhawatirkan. Perasaanku mengatakan jika ada sesuatu yang kurang baik di masa lalu Ford. "Tolong Mr Ruben. Aku mencintai Ford---dengan segenap jiwaku. Sekarang aku ingin meyakinkan perasaan ini adalah benar." "Nyonya---" Aku memotong ucapan Ruben. Tidak ada kompromi untuk mengetahui masa lalu Ford dan monsternya. "Kau membuatku ragu dengan perasaanku Mr Ruben, jika aku tidak tau apapun tentang Ford, seberapa rusak atau baiknya dia, bagaimana aku bisa mengatakan jika aku mencintainya. Ini artinya aku hanya mencintai fisiknya, kekayaannya dan segala hal yang memang bisa orang lain cintai dengan mudah. " Ruben tidak lagi mengelak. Ini berarti aku harus melanjutkan permintaanku pada Ruben. Mungkin dari informasi yang Ruben berikan padaku nanti, aku memiliki cara untuk meraih hati Ruben. "Mr Ruben, aku ingin membuktikan jika cintaku terhadap Ford itu nyata. " Kini suaraku mulai bergetar dan hampir menangis. Aku memang sengaja bersikap manipulatif untuk meraih simpati Ruben. Jika pria itu sudah lama bekerja pada Ford, itu bearti dia adalah orang yang dekat dengan Ford. Di jalanan Manhattan menuju salon dan spa yang Ruben tuju, aku mendengarkan semua ceritanya tentang masa lalu Ford yang kelam. "Tuan Ford kecil adalah anak manis seperti anak kecil kebanyakan. Dia cerdas dan sopan. Akan tetapi, kematian dari Nyonya Suzy mengubah hidup tuan Ford. " "Suzy, apa dia wanita dari negaraku? " tanyaku. "Ya, dia wanita hangat dan penyayang. Tuan James Broxe amat mencintainya. " Aku mulai menebak-nebak alur kehidupan Ford. Biasanya anak yang ditinggal ibunya meninggal, akan diabaikan. Tidak terurus atau penyendiri. Sayangnya semua tidak sesederhana itu. "Apa dia terabaikan? " tanyaku. "Tidak, tuan James sangat menyayangi tuan Ford. Dia memberi semua yang tuan Ford minta, tapi tentu saja waktu yang tuan James berikan terbatas. " Ruben menarik nafas panjang untuk melanjutkan ceritanya. "Tuan James menunjuk seorang pengasuh untuk tuan Ford. Dia pirang, tinggi dan cantik bernama Teresia. " "Lalu?" "Ford merasa senang. Bahkan terlalu senang. Dia bahkan sangat aktif, dan tuan James sempat berpikir jika dia menemukan wanita yang tepat untuk pengganti ibunya. Hingga suatu hari, kami semua mengetahui alasan tuan Ford terlalu senang. Wanita itu ternyata pecandu, dan dia turut mencekoki obat pada tuan Ford kecil. Tidak hanya itu, tuan Ford bahkan menjadi obyek pelecehan seksual di usia sedini itu. " Tak terasa pipiku basah oleh air yang mengalir di mataku. Perlakuan itu tidak seharusnya diterima oleh anak manapun termasuk Ford. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana Ford harus bertahan untuk kuat setelah itu. "Rehabilitasi dan psikolog terbaik dikerahkan untuk menyembuhkan tuan Ford. Wanita itu ditangkap tapi tuan Ford yang tidak tau mana yang jahat menyalahkan tuan James karena membawa Terecia ke tahanan. Dia membenci ayahnya karena membuatnya tubuh menderita tapi menolak memberi yang Terecia lakukan. Tuan Ford tidak tau jika wanita itulah penyebab tubuhnya sakit. " "Astaga. Itu mengerikan. " "Yang menjadi titik baliknya saat itu yaitu ketika dia dipertemukan dengan Terecia. Wanita jahat itu menghancurkan hatinya yang masih murni. Dia mengeluarkan perkataan buruk yang melukai hatinya. " "Tuan Ford terlihat tidak mempercayai kenyataan akhirnya sering mengamuk. Dia pun dirawat oleh dokter kejiwaan." Rasanya leherku dicekik oleh tangan tak kasat mata. Orang yang terlihat sempurna justru mengalami penderitaan mengerikan seperti itu. "Bagaimana nyonya? Apa pendapatmu tentang tuan Ford masih sama. Bisa dikatakab jika dalam diri tuan Ford ada benih psikopat akibat masa lalunya. " Aku mengusap air mata yang tadinya menetes tak terkendali. Tuan Ruben terlihat masih mengamati reaksi dan jawabanku. "Tidak ada yang berubah Mr Ruben. Aku masih mencintainya dan kini lebih menyayanginya. " "Bagaimana dengan Cindy? Apa dia juga tau masa lalu Ford?" "Tidak, wanita itu terlalu perfectionist untuk menerima tuan Ford. Jelas dia tidak tau." Jika demikian, Ford tidak pernah mendapat dukungan dari siapapun termasuk Cindy. "Apa Cindy mirip dengan nyonya Suzy Amartha?" Ini kemungkinan besar mengapa Ford tergila-gila pada Cindy. "Ya. Mata dan bentuk wajahnya mirip. Tapi tidak dengan sifatnya. " Binggo, tebakanku benar. "Terima kasih Mr Ruben. Aku berterima kasih kau mau bercerita padaku. " Mobil yang di bawa Mr Ruben akhirnya berhenti di sebuah spa yang bergaya romawi kuno. Mr Ruben mengantarku masuk sebelum pamit dan meminta menghubunginya jika terapi kecantikan selesai. . . . Perasaan segar bak masuk ke dunia Romawi klasik. Perasaan ringan langsung menyapa begitu aku menginjakkan kaki ke pintu masuk. Dinding Spa Aire Ancient memiliki gaya unik dengan menumpuk botol-botol. Tidak dipungkiri jika wine memiliki anti oksidant tinggi. Pengalaman berendam dengan lilin terapi, suhu yang berbeda memberi ketenangan pada otakku yang tegang menjelang saat-saat memberi perlawanan balik pada Cindy. Terapis di sini juga memperhatikan ku lebih hati-hati karena kondisiku yang hamil. Aku sekarang lebih dari siap untuk memberi perlawanan yang keras pada Cindy. "Apa suhunya tidak terlalu panas? " "Tidak, ini sempurna. " Terapis mulai memanjakan aku dengan aroma terapi. Mereka tadi melakukan perawatan tanpa membuatku harus telungkup. Segala lulur yang dioleskan ditubuhku dilakukan dengan cara duduk. Dan sekarang aku mulai menyukai cara gelembung bak berisi banyak wine ini memijatku. Aku mencapai kesegaran yang menakjubkan. Sudah waktunya pulang dan menyambut Ford. Sungguh luar biasa menghabiskan waktu memanjakan diri. "Ford, Cindy. Ayo kita bermain di permainan yang kalian ciptakan. " Aku menghubungi Mr Ruben. Tak lama kemudian dia muncul dan melakukan tugasnya. Dari wajahnya, aku tau jika dia menyembunyikan rahasia Ford dan Cindy. Yah, dia pasti sering mengantar mereka berdua ke manapun Ford inginkan. . . . Normal Pov. Ford sudah siap dengan tuxedo pesanan khusus. Dia sekarang menunggu Swana berdandan lebih dari satu jam. Dia memang tau jika wanita menyita banyak waktu ketika menghias diri. Ford berpikir jika itu hanya berlaku bagi wanita yang tidak hamil. Sebab sekeras apapun wanita hamil mencoba berdandan, dia akan terlihat buncit dan gemuk. Lagi pula tujuannya mengajak Swana hanya agar bisa bertemu Cindy. Setelah itu dia akan mengirim Swana pulang sementara ia bersenang-senang. "Aku siap Ford. " Ford mengusap wajahnya untuk meredam sekaligus mengatur ekapresinya. Meski sangat kesal, dia tidak boleh marah pada istrinya yang hamil. Namun semua itu luntur ketika Ford melihat Swana. Bibirnya tercengang ketika Swana muncul dengan gaun kebaya modern karya Anna Afa**i yang dulu ia berikan sewaktu di Jakarta. "Swana, kamu..." Ford tidak bisa mengatakan jika sekarang Swana mirip dengan ibunya. Sorot matanya, senyum lembutnya dan keluwesannya ketika bergerak pada balutan kebaya yang memiliki potongan mengembang seperti putri duyung berwarna merah. Istrinya seolah tidak hamil dan begitu cantik. "Ford, Ford... " Puk. Swana menepuk pelan bahu Ford saat suaminya tidak menjawab panggilannya. Itu membuat Ford tersentak dan merasa malu. "Ya, ya. Ehem, baiklah. Ayo kita berangkat. " Dan untuk kesekian kalinya, tujuan Ford menjadi kacau. Dia sekarang tidak bisa memutuskan untuk meninggalkan Swana yang memberinya perasaan sama seperti ibunya. 'Rupanya gaun pilihan mbak Betty berhasil. Aku nggak sabar sama reaksi Cindy sekarang. ' Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD