Ruby menatap begitu dalam. Crystal sangat gugup karena takut pria itu mengenalinya. Lantas, dia segera menjauh, menunduk rendah untuk menghindari kontak mata dengan Ruby. "Eum ... saya permisi, Pak!" Saat hendak pergi, tangan Crystal ditahan oleh Ruby. Begitu gugup meski wajah pria ini sangat ramah dengan senyum bulan sabit terbalik beriring lesung pipi. Ruby hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan tunangannya yang sedang "ngambek" ini. "Kamu OB baru, ya? Nggak pernah liat!" "I-iya, Pak. Baru kerja hari ini." Ruby tersenyum cuek. Rasa sakit di kepalanya seolah hilang. Apa sakit itu karena merindukan si centil ini? Crystal terperangah dengan sikap cuek Ruby. Pria itu mengambil berkas dari atas meja, lalu melemparnya ke sofa yang tak jauh dari duduknya. "Karena ini hari pertam