13- Dia Normal

1083 Words

"Kelihatannya kamu senang?" Darian tersenyum miring, seolah mengejek Mariam. "Siapa bilang!" Mariam memasang raut wajah datar, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Orang tua Darian senang melihat interaksi Darian dengan Mariam. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mariam sudah tidak tenang, dia ingin pulang. "Mom, Mariam udah pengen pulang kayaknya." Darian mengerti dengan kegelisahan Mariam. "Nginep aja di sini gimana?" Mama menatap Mariam penuh harap. "Gak bisa Tante, maap. Saya harus segera pulang, bukankah tidak baik anak gadis pulang terlalu malam? Apalagi sampai menginap di rumah seorang pria." Mariam tersenyum, lalu berdiri mencium punggung tangan mama dan papa Darian. "Saya pamit dulu ya om, Tante. Udah malam!" "Baiklah, besok tunggu kami ya. Kami akan dat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD