“Katakan, apa kesalahanku, agar aku tidak mengulanginya lagi. Aku bukan dukun sayang, aku tidak mengerti apa yang kamu pikirkan. Aku juga bukan detektif, yang bisa memecahkan kode yang kamu berikan. Aku hanya seorang pria yang mencintaimu.” Ucapannya kali ini membuatku luluh. Ya, memang benar. Jika aku tidak mengatakan apa pun. Pasti dia tidak akan peka atau pun mengerti alasanku mengambek. “Kamu tadi sedang berbalas pesan dengan siapa? Kenapa kamu tidak mendengarkan aku, saat aku meminta pendapatmu? Kamu juga tidak mencariku, saat aku tidak ada di sampingmu.” Aku mengeluarkan semua rasa yang sedari tadi aku pendam sendiri. Rasanya lega sudah mengatakan semua itu padanya. Dia terdiam, seolah dia sedang merasa bersalah padaku. Apa dia kira aku tidak memperhatikannya sedari tadi? “Maaf,