Happy Reading!
Meylisa diam saat melihat celana dalamnya yang bersih.
"Mungkin belum keluar." gumam Meylisa tapi ia tetap memakai pembalut untuk jaga-jaga.
Setelah memakai pembalut dan ganti pakaian, Meylisa segera bergegas menuju dapur.
"Ikannya mau digoreng atau dibakar, nak?" tanya Sasmita memperlihatkan ikan yang sudah dibersihkan oleh asisten rumah tangga kepada menantunya.
"Mau Meylisa goreng, bun." ucap Meylisa lalu segera mengambil wadah berisi ikan itu dan melangkah menuju wajan yang berisi minyak panas.
"Biar bibi nanti yang goreng." tegur Sasmita. Takutnya menantunya itu terciprat minyak panas.
"Nggak papa bun, Mey emang kepingin goreng sendiri." ucap Meylisa antusias. Akhirnya keinginannya untuk menyantap ikan goreng terkabul juga.
Nit nit nit
"Nak telpon kamu bunyi." Beritahu Sasmita membuat Meylisa segera memeriksa ponselnya yang tadi ia letakkan di atas meja.
"Mas Andra, bun." ucap Meylisa lalu menolak panggilan dari suaminya itu. Tunggu sampai suaminya menelpon beberapa kali baru nanti ia akan mengajukan tawaran.
Ikan goreng sudah matang namun telponnya tidak berdering lagi. Meylisa sampai dibikin ketar ketir, takutnya karena marah namanya malah dikeluarkan dari kampus.
Nit Nit Nit
Meylisa tersenyum puas dan langsung menjawab panggilan itu.
"Kamu di mana?"
"Di rumah bunda." jawab Meylisa sembari mengambil nasi. Ia ingin makan sekarang mumpung ikan gorengnya masih panas.
"Pulang!"
"Aku nggak mau pulang kalau mas belum acc judul aku." ancam Meylisa lalu duduk di kursi setelah mengambil nasi.
Tutt
Meylisa mendelik. Bisa-bisanya suaminya itu langsung menutup telpon.
"Salam dulu kek." gerutu Meylisa lalu meletakkan ponselnya dan mulai makan.
"Apa kata Andra?" tanya Sasmita yang ikut bergabung di meja makan.
"Nggak tahu bun, mas Andra tutup telponnya." adu Meylisa lalu lanjut makan.
"Dia pasti langsung ke sini." ucap Sasmita membuat Meylisa menatap mertuanya itu.
"Bun, kalau mas Andra marah, bunda belain aku kan?" tanya Meylisa membuat Sasmita terkekeh.
"Kamu ini. Mana berani Andra marahin kamu di depan bunda." ucap Sasmita membuat Meylisa termenung. Benar juga, suaminya pasti akan memarahinya saat mereka hanya berdua.
"Ya ampun. Mey tidur sama bunda ya malam ini." pinta Meylisa membuat Sasmita tersenyum.
"Terus ayah mertuamu tidur di mana?"
Wajah Meylisa langsung berubah cemberut. Ikan yang tadi sangat menggugah selera tiba-tiba saja terasa hambar.
"Kan bunda yang usulin Mey untuk nggak pulang sebelum mas Andra acc judul." rajuk Meylisa membuat Sasmita mengangguk.
"Tenang saja. Mama kenal sekali dengan putra mama itu. Dia kalau marah tidak pernah main tangan." ucap Sasmita lalu memanggil asisten rumah tangga untuk mengambilkan buah.
Meylisa menghela napas lalu kembali makan. Sayang juga kalau ikan gorengnya tidak dihabiskan.
Setelah makan, Meylisa langsung pamit ke kamar. Ia ingin tidur mengingat satu minggu terakhir ini tidak bisa tidur nyenyak.
"Kalau nggak di acc juga, aku harus bagaimana?" gumam Meylisa lalu berbaring memeluk guling.
Ceklek
Meylisa langsung menutup matanya berpura-pura tidur. Itu pasti suaminya, mengingat jarak kampus dan rumah mertuanya memang tidak terlalu jauh.
Terdengar langkah kaki mendekat membuat jantung Meylisa berdetak cepat. Jangan sampai ia ketahuan pura-pura tidur.
"Kalau buka mata sekarang, judul kamu mas acc."
Meylisa langsung melotot dan buru-buru bangun.
"Wah mas kok nggak bangunin aku sih?" tanya Meylisa membuat Andra menggeleng pelan lalu mencubit pipi istrinya.
"Pura-pura tidur, hm?" tanya Andra sambil membuka kancing kemejanya.
Meylisa langsung membantu membuka kancing kemeja suaminya. "Mas beneran mau acc judul aku?" tanya Meylisa membuat Andra mengangguk.
"Yey_ makasih mas." teriak Meylisa kegirangan.
Andra melepas kemejanya yang langsung disimpan oleh Meylisa di keranjang cucian.
"Dari kemarin kek, mas." ucap Meylisa lalu kembali duduk di samping suaminya.
"Kamunya yang nggak benar nyari judul." tuduh Andra lalu melepas jam tangannya.
"Ya maaf, mas. Emang mas mau acc judul aku yang mana?" tanya Meylisa penasaran.
"Yang itu_"
"Yang mana?" tanya Meylisa bingung.
"Yang paling masuk akal."
"Iya, yang mana? Judul aku kan mas tolak semua." tanya Meylisa lagi membuat Andra mendengus.
"Yang pertama?" jawab Andra santai.
"Apa?" kaget Meylisa dengan mata melotot.
Dasar dedemit kurang ajar!