Denyut jantung Dera terpacu lebih kencang dari biasanya. Astaga apa yang akan dilakukan Rendra? Apakah Rendra akan menciumku? Hanya pikiran itu yang ada di dalam Dera saat ini. “Gemes banget sih” kedua tangan Rendra mencubit kedua pipi Dera. “Ngapain kamu tutup mata?” Rendra tertawa lalu menjauhkan wajahnya dari Dera. Dera yang mendengar tawa Rendra langsung membuka matanya. Pipinya yang putih berubah merah karena menahan malu. “Ih... pengin ya?” Rendra menggoda Dera, jari telunjuk tangan kanannya menunjuk ke Dera “Apa sih?” Dera menampik telunjuk tangan Rendra yang mengarah di wajahnya, pipinya tampak semakin merah. “Terus ngapain tadi pakai acara merem segala?” Rendra tak berhenti menggoda kekasihnya. Udah ah enggak usah dibahas, buruan jalan lagi. Ngapain juga berhenti di tengah