Kawin Lari

1656 Words

Dera berlari dengan kencang dipenuhi rasa kecewa dan marah pada Handoko. Sesampainya di rumah, Dera langsung menuju kamar lalu membanting pintu dengan kuat. Dengan tangan kanan Dera menyapu semua alat make up yang ada di atas meja rias hingga berjatuhan dan berceceran di lantai untuk melampiaskan kekesalan di hatinya. “Ayah jahat! Dera benci Ayah!” Dera terus berteriak sambil beruraian air mata. Handoko yang mendengar kekesalan Dera, merasa bersalah. Handoko telah membuat Dera menangis. Tapi Handoko tak bisa mengubah keputusannya, karena ini sudah menjadi kesepakatan bersama dengan Rahmat. Handoko harus bisa bersikap tegas pada Dera. Semua ini juga untuk kebaikan Dera. Handoko memilih diam karena saat ini Dera sedang emosi. Apa pun yang akan dikatakan Handoko pada Dera, justru akan mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD