Part 13

1033 Words

Kirana mengangguk pelan, berjalan meninggalkan Seira mengawasinya dari jendela kafe. Setelah Seira melihat Kirana memasuki sebuah taksi, barulah dia pindah duduk di samping Dinar. Kemunculan Seira itu membuat Dinar kaget. Dia tak bisa berkata-kata. Hanya bisa menatap Seira seakan melihat hantu. “Kaget ya?” Seira melepaskan topi dan maskernya. Kemudian ia mengulurkan tangan ke dekat wajah Dinar. Dengan santainya dia menepuk pundak Dinar berkali-kali. Seakan dirinya layak bertindak sebagai pihak yang memberikan dukungan moral. “Om Dinar jangan sedih, Kirana nggak marah-marah amat kok,” sambung Seira. Ekspresi wajah Dinar berubah sedih. Terlihat sekali tengah memaksakan diri untuk tersenyum. Dia tidak tahu dari mana datangnya Seira. Mungkin mereka hanya kebetulan bertemu dan cewek itu ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD