Setelah mendengar Kirana kabur dari rumah, Seira langsung datang ke tempat kost Kirana. Dia masuk dengan kunci cadangan yang diberikan padanya. Awalnya Seira pikir Kirana akan merasa sedih, menangis sendirian di sana. Namun ternyata dia salah, Kirana tetap tenang seperti biasanya. “Eh, Seira?” Kirana hanya terlihat kaget melihat Seira datang padanya. Tak ada tanda-tanda tertekan selayaknya cewek yang baru saja minta cerai. Seira bengong sendiri dibuatnya. Perasaan Dinar depresi sekali saat mengabarinya, tapi kenapa Kirana tenang begitu? “Kalian sungguhan mau cerai? Kenapa? Minggu lalu masih baik-baik aja kok!” Teringat akan tujuan awal, Seira langsung menyerang Kirana dengan berbagai pertanyaan. Temannya itu hanya tersenyum tipis. Tanda-tanda tak akan menjawab satu pun pertanyaannya. “