59. MENGATUR STRATEGI

1221 Words
Bencana mengerikan, lebih tepatnya kekuatan gelap yang diciptakan 5 penyihir menyerang seluruh penduduk bumi. Tujuan para penyihir hanya untuk hidup abadi dan selalu muda selama-lamanya, hal itu tidak bisa dimaafkan. Hanya 3 pengguna pedang legendaris yang saat ini masih tersadar, tapi sanggupkah mereka menyelamatkan seluruh umat manusia? Sepertinya sangat sulit, apalagi saat ini kondisi mereka sedang terluka dan kekuatan energi tidak penuh, ditambah melawan 5 penyihir dengan tubuh abadi pasti sangat sulit. *** Stev, Chely, dan Ricko terkejut melihat perubahan para penyihir menjadi muda lagi. "Kenapa? Kenapa mereka tega melakukan itu?" ucap Stev. "Mereka menjadi muda kembali, gak mungkin ...," ucap Chely merasa tidak percaya. "Sialan, mereka bahkan lebih muda dariku. Terus bagaimana dengan Kristal Magic yang bisa mengabulkan segala pemintaan itu? Kurang ajar!" kesal Ricko dan ingin sekali menghajar mereka. "Jangan gegabah, untuk saat ini, kita jelas kalah!" larang roh suci kuda. "Aku tau, sebaiknya kita harus lakukan ini dulu. Teman-teman, kalian siap?" tanya roh suci naga. Mendengar itu, roh suci kuda dan kupu-kupu setuju, kemudian mereka melakukan sesuatu. Stev dan yang lain terheran mendengar percakapan para roh suci tersebut. "Apa yang ingin kalian lakukan?" tanya Chely ingin tahu, namun ketiga roh suci tidak menjawab dan hanya tersenyum. Para roh suci memejamkan kedua mata, sesaat kemudian, lingkaran suci tiba-tiba bercahaya terang hingga Stev, Chely, dan Ricko tidak terlihat karena saking terangnya, kelima penyihir jahat terkejut melihat itu. Tidak lama kemudian, lingkaran suci melesat sangat cepat sekejap mata. "Hoaaaa!" teriak Stev dan teman-teman terkejut. Ternyata para roh suci ingin menyelamatkan 3 kesatria tersebut, karena mungkin hanya mereka bertiga yang bisa menyelamatkan dunia ini dari kejahatan penyihir tersebut. Kenapa roh suci memilih pergi dulu dari tempat itu? Karena saat ini Stev, Chely, dan Ricko masih lemah, alias terluka dan kekuatan energi mereka tinggal sedikit, jadi pilihan terbaik adalah menjauh dari 5 penyihir itu sementara waktu, sebab ketiga kesatria itu jelas akan kalah telak jika bertarung sekarang, apalagi melawan 5 penyihir sekaligus, sungguh situasi yang tidak menguntungkan bagi 3 pengguna pedang suci legendaris. "Kurang ajar! Mereka kabur," kesal penyihir Fictor sang kolektor. "Cihh," umpat penyihir Venny sang pencinta. "Biarin saja mereka kabur, yang penting rencana kita saat ini sangat sempurna," ucap penyihir Barra sang kebencian. "Ah, benar sekali. Untuk apa memikirkan mereka," tambah penyihir Marxo sang pengintai. "Baiklah, ini memang menakjubkan. Hidupku terasa bahagia dan serasa punya banyak teman di dalam tubuhku, hahaha!" ucap penyihir Gennai sang kesepian diakhiri dengan tertawa bahagia. Ketiga lingkaran suci tersebut melesat cepat dan berhenti di dalam hutan yang cukup lebat, semua berkumpul. Lingkaran suci berwarna emas tersebut perlahan menghilang dan terlihat Stev, Chely, dan Ricko terduduk di tanah hutan, tampak mereka masih terkejut, mungkin karena pergerakan lingkaran suci sangat cepat dan mendadak, itu lebih baik agar mereka selamat dari para penyihir jahat. "Hah, hah, ada di mana kita?" tanya Stev agak kelelahan. "Hutan? Apa yang terjadi?" ucap Chely. "Kenapa kita dibawa ke sini? Aku ingin sekali membunuh semua penyihir itu, huh!" ucap Ricko masih merasa kesal. "Sudah aku bilang, jangan gegabah. Saat ini kalian gak bisa mengalahkan 5 penyihir itu sekaligus," balas roh suci kuda. "Benar, kita harus menyusun strategi dan memulihkan kekuatan dulu!" tambah roh suci naga. "Lihat luka kalian! Masih mengerikan begitu," saran roh suci kupu-kupu. "Astaga, kenapa aku baru sadar ya!" ucap Ricko, Stev dan Chely juga sedih melihat itu, semua menahan rasa sakit dari luka mereka, bahkan tidak begitu terasa karena banyak sesuatu yang mengejutkan baru saja terjadi. "Apa yang harus kita lakukan agar luka kita cepat sembuh? Kita gak bisa buang-buang waktu, keadaan dunia saat ini aku yakin sangat mengerikan," tanya Stev. Chely sependapat dengan ucapan Stev, jika membiarkan penyihir terus berkuasa, dunia benar-benar akan dikuasai para penyihir untuk kepentingan mereka sendiri, hal itu sungguh tidak bisa dibiarkan. Sejak tadi Ricko sangat kesal mengetahui kenyataan bahwa para penyihir itu telah menipunya, padahal turnamen itu sangat diharapkan, apalagi hadiah yang menggiurkan itu, semua gagal total. Ricko sudah berjuang mati-matian, namun hasilnya hanyalah tiupan belaka, sungguh menyedihkan. Apalagi penyihir jahat telah membuat keadaan dunia menjadi mengerikan seperti ini. Namun Stev, Chely, dan Ricko belum tahu jika semua orang di dunia ini pingsan. Meski begitu, mereka menyadari bahwa kekuatan gelap yang menyelimuti bumi pasti berakibat buruk terhadap seluruh dunia terutama manusia, apalagi mereka tahu bahwa ada banyak roh yang masuk ke dalam Kristal Magic saat kejadian itu. "Sialan! Mana hadiah itu, huaaa! Dasar para penipu, aku gak bisa memaafkan mereka! Huaaa?" teriak Ricko tidak bisa terima dengan kenyataan ini. "Ricko, bersabarlah! Kita harus ikhlas menerima ini semua. Saat ini kita harus mencari cara agar kita bisa mengalahkan 5 penyihir itu," ucap Chely sambil menyentuh pundak Ricko. Hal itu membuat Ricko sedikit tenang, dan saat melihat wajah Chely dari dekat tiba-tiba jantung Ricko berdetak kencang, apalagi Chely tersenyum manis kepadanya. "Di-dia ternyata cantik," batin Ricko gugup. Stev memperhatikan mereka, sebenarnya dia merasa sedih juga kerena gagal mendapatkan hadiah itu, ditambah keadaan dunia malah menjadi mengerikan meski kekuatan gelap telah hilang, tapi semua orang di dunia mungkin tidak sadarkan diri, atau bahkan mati. "Chely kan nama kamu?" tanya Ricko yang tiba-tiba berwajah agak merah. "Iya, kenapa?" "Oh, gak apa-apa. Aku Ricko!" "Kita udah kenalan, untuk apa kenalan lagi? Astaga!" "Aaaa! Haha! Jadi begitu ya, aku lupa," jawab Ricko sambil menggaruk kepala belakangnya karena merasa malu. Ada apa dengan Ricko, mungkinkah dia jatuh cinta sama Chely, sulit untuk dipercaya. "Teman-teman, kita harus merencanakan strategi!" ajak Stev. "Oh, benar. Pertama kita harus menyembuhkan luka kita!" balas Ricko mulai serius, hal itu untuk mengalihkan rasa malunya terhadap Chely. Memang sebenarnya Chely adalah gadis cantik dan manis, meski jiwanya sangat kuat karena dia adalah kesatria. "Kalian tenang saja! Kami bisa menyembuhkan luka kalian lebih cepat!" ucap roh suci naga. "Benar sekali, hehe!" tambah roh suci kuda dan kupu-kupu serentak sambil tersenyum. "Apa? Apa kalian serius?" "Wah, benarkah?" "Iya, mari langsung saja!" ucap roh suci naga. "Baiklah," jawab Stev, Chely, dan Ricko merasa bahagia. Mereka ingin tahu seperti apa kekuatan penyembuhan para roh suci tersebut. Sesaat kemudian, para roh suci meminta mereka berbaris dan berjauhan, karena masing-masing roh suci akan menyembuhkan mereka, para kesatria menuruti itu dengan senang hati. Ketiga roh suci terbang di depan wajah para Kesatria yang sedang fokus memperhatikan, tiba-tiba energi warna emas keluar dari tubuh semua roh suci, lalu menyebar hingga menyelimuti tubuh Stev, Chely, dan Ricko. Mereka terkejut dan terasa hangat di seluruh tubuh, perlahan luka-luka di tubuh mereka menutup dan mulai sembuh, sungguh menakjubkan. "Wah, ini sungguh luar biasa!" kata Chely terkagum, begitu juga dengan Stev dan Ricko. Badan mereka juga terasa lebih fit dan nyaman, lelah yang mereka rasakan mulai menghilang. Selama 2 menit, akhirnya luka mereka sembuh total, sepertinya energi dalam tubuh mereka juga kembali jadi sempurna. Para roh suci selesai menyembuhkan 3 kesatria tersebut. "Wah, ini menakjubkan. Tubuhku sehat kembali," ucap Stev sambil menggerak-gerakkan kedua tangan dan kakinya. "Benar, ini sulit dipercaya!" tambah Ricko. "Makasih banyak para roh suci, kalian telah membantu kami sangat banyak," ucap Chely. "Ini adalah tugas kami, jadi kami akan melakukan yang terbaik untuk kalian semua," jawab roh suci naga. Stev, Chely, dan Ricko merasa bahagia mendengar itu. Setelah para kesatria sembuh, mereka segera bergerak agar waktu tidak terbuang. "Kita harus ke mana dulu?" tanya Chely, semua berpikir untuk mengatur rencana. "Kakek Hamzo! Ya, sebaiknya kita ke sana dulu, siapa tahu ada sebuah petunjuk," jawab Stev dengan yakin, semuanya setuju karena itu adalah pilihan yang baik. TO BE CONTINUED
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD